Bella tak berani membantah. Ia pun mulai mengaduk-aduk sup itu. Namun tak sedikitpun menelannya.
“Aaa…Aduuuh… Perutku sakittt… Mulesss,” seru Kiria tiba-tiba sambil memegangi perutnya. Sedetik kemudian, ia langsung menghambur ke kamar mandi.
“Aa…Aku jugaaa…Aduuuh…” Luna pun ikutan meringis.
Melihat ini, Bella menggigit bibirnya. “Aku… Aku juga sakit perut! Aku ke kamar mandi juga!” gumamnya.
Bella pun berlari ke kamar mandi. Ia melihat dua pintu kamar mandi tertutup. Pasti tempat Kiria dan Luna masuk. Bella pun masuk ke salah satu bilik kamar mandi dan menutupnya.
Lima menit berlalu… Pintu kamar mandi Bella terbuka. Bella melangkah keluar. Ia melihat Luna dan Kiria telah duduk menunggunya di depan kamar mandi.
Bella terkejut. Namun, ia buru-buru meringis-ringis. “Aduh, perutku masih sakit. Perut kalian gimana?”
Namun, Kiria dan Luna menjawab dengan menatap Bella tajam.
“Kenapa kamu membubuhkan obat sakit perut ke sup asparagus Ibu Uni?” tanya Kiria langsung.
Bella terperanjat. “Aaa… Apa maksudmu, sih?” serunya kaget.
“Jangan bohong. Kami sudah bekerja sama dengan Ibu Uni untuk menjebakmu. Bumbu sup asparagus yang kamu bikin tadi pagi telah ditukar oleh Ibu Uni dengan bumbu yang baru. Jadi, tidak ada obat sakit perutnya. Tapi kamu tadi ketakutan waktu Ibu Uni menyuruhmu makan sup asparagus. Kamu kira, sup itu bisa membuat sakit perut, bukan? Kamu tak makan sama sekali. Lalu, begitu kami pura-pura sakit perut, kamu juga pura-pura sakit perut. Soalnya, kamu tidak mau ketahuan kalau kamu tidak makan sup itu sama sekali. Ya kan?” papar Kiria panjang lebar.
Bella terbelalak. Mulutnya terbuka. Mau membantah. Namun ia tak tahu harus berkata apa.
“Kenapa kamu mau menghancurkan usaha Ibu, Bella?” tiba-tiba Ibu Uni masuk bersama Ota dan Taras. “Ibu kan bekerja di sini demi kamu. Supaya kamu mendapat pendidikan yang bagus dan lengkap…” Ibu Uni menatap Bella sedih.
Bella menggigit bibir. Ia menunduk. “Bella malu karena diledek terus oleh teman-teman. Bella kesal karena sekarang Bella harus membantu Ibu berjualan terus dan tidak bisa pergi bersama teman-teman lagi…”
“Iiih… Bella,” tegur Kiria sedikit judes. “Membantu ibumu dari pagi hingga sore itu maunya siapa? Itu kan kemauanmu sendiri! Iya kan?”
Bella menatap Kiria terkejut. “Ii… Iya sih… Tapi…”
“Kok, malah menyalahkan orang lain?” tambah Kiria lagi sambil melirik kesal.
“Ssst!” Luna langsung menyikut temannya itu.
Ibu Uni menghela napas. “Ibu senang kamu membantu. Tapi Ibu juga tidak keberatan kok kalau kamu bermain bersama teman. Tapi kamu tak pernah minta ijin.”
Bella menunduk. Ia mulai menangis.
“Sudahlah!” ujar Ibu Uni akhirnya. “Sekarang kamu harus membantu Ibu memulai dari bawah lagi. Kita harus memasak sup asparagus yang lebih enak agar bisa laku!”
“Kami mau kok, Bu, nyicip supnya dulu sebelum dijual!” seru Ota tiba-tiba dengan mata berbinar-binar.
“Ih! Ota maruk aah!” ledek Kiria, Taras, dan Luna sambil tertawa.
Oleh: aLiNy Alexandra I. Y.
Dok. Majalah Bobo
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR