Tanaman jahe yang kita tahu biasanya digunakan sebagai campuran jamu, minuman wedang jahe, atau sebagai bumbu masakan. Namun tahukah teman-teman, bahwa saat ini sudah ada inovasi yang memanfaatkan jahe sebagai bahan pembuat balsam, lo. Wah, kok bisa, ya?
Penelitian Mahasiswa Indonesia
Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) bernama Esti Rahayu, melakukan sebuah inovasi terhadap tanaman jahe. Ia mengolah jahe untuk dijadikan balsam yang bermanfaat menghilangkan rasa nyeri atau pegal-pegal di tubuh.
Di dalam jahe terdapat kandungan anti nyeri yang bisa menghilangkan rematik. Tidak hanya itu, jahe juga dapat menghaluskan kulit ketika diolah menjadi balsam.
Awalnya, Kak Esti melakukan ini sebagai tugas akhirnya di perkuliahan, yaitu pengajuan skripsi. Namun tidak disangka ini melanjutkannya hingga balsam dibuat. Dia melihat ada banyaknya masyarakat yang menderita rematik karena aktivitas dan makanan yang dikonsumsi. Sementara itu, orang yang sudah tua terkena rematik karena sendi-sendinya yang memendek akibat faktor usia.
Proses Pembuatan Balsam Jahe
Proses pembuatan balsam dari jahe ternyata sangat mudah. Pertama, jahe dikupas hingga bersih, setelah itu diparut dan diperas, kemudian hasil perasaannya diekstrak menjadi minyak jahe.
Setelah minyak jahe didapat, maka ditambahkan bahan lain, seperti vaselin, mentolm paper mint, stearic acid, dan minyak jaitum. Semua bahan tadi dipanaskan hingga meleleh dan tercampur. Kemudian, ditunggu selama dua hari, akhirnya jadilah balsam dari tanaman jahe.
Dibutuhkan Kesabaran Saat Membuatnya
Meskipun kelihatannya mudah, tetapi Kak Esti mengalami kesulitan saat pertama kali membuatnya. Misalnya saja saat dia mengekstrak jahe, waktu yang dibutuhkan untuk mengubah jahe menjadi endapan dan minyak jahe itu sangat lama. Namun Kak Esti melakukannya dengan sabar, hingga didapat hasil yang memuaskan.
Apa Bedanya Balsam Biasa Dengan Balsam Jahe?
Balsam jahe tidak membuat kulit terasa lengket dan mempunyai wangi yang khas. Dan saat dicobakan pada orang tua, rasa nyeri yang dirasakan menjadi berkurang. Sayangnya, balsam ini belum diuji cobakan di laboratorium sehingga belum bisa dipasarkan. Semoga nantinya produk balsam jahe ini bisa digunakan banyak orang, ya!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR