"lya. Tadi Ibu khawatir karena kamu belum pernah naik bus sendirian. Jadi, Ibu telepon Mas Dewo, minta tolong menjemputmu."
"Permisiii..." Belum selesai Ibu bercerita, terdengar ketukan di pintu depan. Ibu membuka pintu dan melihat lelaki yang tadi mengikuti Wulan.
"Ya? Mau cari siapa?" tanya Ibu.
"Cari Wulan, Tante."
"Tante?"
Tiba-tiba lelaki itu tertawa. Dibukanya kacamata hitam dan topinya. Kemudian ditariknya rambutnya hati-hati. Oh, ternyata ia memakai wig. Lalu, dibukanya pula plester yang menempel di pipinya. Ternyata, tak ada bekas luka apapun di sana.
“Astaga, Dewo!" seru Ibu heran.
"Apa-apaan kamu ini? Kenapa berdandan seperti ini?" Wulan pun melongo.
"Mas Dewo!" serunya. Mas Dewo masih tertawa.
"Gimana? Oke, kan, penyamaran dan aktingku? Tadi ibumu menyuruhku menjemputmu. Kamu, kan, sudah besar, Wul, jadi aku cukup mengawasimu. Kupikir pasti asyik kalau aku menyamar, sekalian latihan!"
Mas Dewo adalah sepupu Wulan yang kuliah di Institut Seni jurusan teater. Rupanya kali ini dia ingin mempraktekkan ilmunya. Ah, Mas Dewo memang suka aneh-aneh.
"Mas Dewo jahat! Lihat, nih!" seru Wulan sambil menunjuk lututnya yang terasa perih kembali.
"Maaf. Sebenarnya aku tadi mau menolongmu, tapi kamu malah lari. Maaf, ya, Wul..." rayu Mas Dewo.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Veronica Widyastuti.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR