“Di daerah sini, orang-orang membuat rumah yang berdampingan dengan pohon. Lihat saja dari jendela sana,” kata Paman.
Alya menengadah, melihat jendela yang agak di atas. Ada juluran ranting pohon yang melewati jendela dari dalam rumah. Alya takjub dengan apa yang ia lihat.
“Masyarakat disini tidak ingin menebang pohon ya Paman,” tanya Alya.
“Begitulah Alya,” jawab Paman.
Mereka melanjutkan perjalanan kembali, menelurusi jalanan sempit.
“Alya lapar?” tanya Paman Kitti.
Alya mengangguk. “Ingin makan apa?” tanya Paman.
“Di sekitar sini ada tempat makan legendariskah Paman?” tanya Alya.
“Ada banyak Alya, ada mie, dim sum, …”
“Alya mau makan dimsum,” kata Alya.
Paman pun memimpin perjalanan ke sebuah tempat makan dimsum bernama The Canton House yang telah berdiri sejak tahun 1908. Sudah lama sekali.
Alya menikmati dim sum-nya dengan lahap. “Ini enak sekali paman,” kata Alya.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR