Bobo.id - Kereta listrik Jabodetabek salah satu trasportasi yang ramai peminatnya. Bahkan, transportasi ini digunakan oleh ribuan orang setiap harinya.
Kira-kira, kapan pertama kali kereta listrik beroperasi, ya? Yuk, lihat sejarah kereta listrik Jabodetabek di sini!
Belanda
Ratusan tahun lalu, Indonesia berada di bawah kekuasaan Belanda. Belanda memerintah Indonesia selama 350 tahun. Hasil perkebunan dan pertambangan Indonesia yang diatur oleh Belanda memberikan banyak keuntungan.
Supaya pengiriman hasil kebun dan hasil tambang berjalan lancar, Belanda mulai membawa alat-alat canggih dari Eropa. Salah satunya adalah kereta listrik. Pada tahun 1923, pemerintah Belanda mulai membangun rel kereta listrik di Jakarta.
Tanjung Priok – Jatinegara
Kereta listrik yang didirikan di Jakarta awalnya hanya punya rute Tanjung Priok – Jatinegara. Berkat kereta listrik ini, barang dari Tanjung Priok bisa diangkut dengan mudah ke Pasar Jatinegara. Yap, kereta listrik zaman dulu digunakan untuk barang.
Jakarta – Bogor
Tiga tahun kemudian, pemerintah Belanda mulai membuat jalur kereta listrik rute Jakarta – Bogor. Kereta listrik ini sudah digunakan untuk mengangkut penumbang. Di zaman dulu, kereta yang dialiri listrik hanya lokomotif kereta. Bagian gerbong penumpang tidak dialiri listrik.
Depok
Listrik yang dialirkan pada kereta itu berasal dari gardu listrik di Depok. Listrik yang digunakan mencapai 1.500 volt. Jumlah itu tak jauh berbeda dengan listrik yang digunakan pada kereta kereta listrik saat ini.
Terus Digunakan
Seiring berjalannya waktu, kereta listrik yang digunakan ikut berubah. Tapi, gardu listrik yang ada di Depok masih terus dipakai. Gardu listrik itu dirawat oleh petugas yang siap siaga. Jika listrik padam, petugas menyiapkan listrik dari baterai besar yang ada di Gardu Listrik Depok.
Itulah sejarah kereta listrik Jabodetabek. Tak disangka, ya, teknologi ini sudah ada sejak lama.
Teks: Rna/Willa
Foto: Ricky Martin
Narasumber: Nanang Suryadi, Kepala Administrasi Teknik Listrik Stasiun Depok
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR