Keraton Surakarta penting artinya bagi Kota Solo. Sebab, keraton menjadi ciri khas dan menarik banyak wisatawan datang ke Solo.
Desa Solo
Keraton Surakarta dibangun oleh Sinuwun Paku Buwonon kedua pada tahun 1742. Keraton ini dibangun di desa kecil bernama Solo. Karena dibangun keraton di sana, desa kecil ini pun menjadi ramai dan berkembang. Namanya pun diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Namun, orang terlanjur biasa menyebutnya sebagai Solo.
Museum Budaya
Keraton Surakarta menjadi salah satu sumber budaya Jawa. Banyak warisan budaya yang dapat kita lihat di sana. Kita dapat melihat hasil budaya yang berupa benda. Misalnya, perabot rumah, pakaian, kereta kuda, dan perlengkapan perang. Selain itu, ada juga peraga adat istiadat tata cara upacara pernikahan di keraton. Sssttt... ternyata, tata upacara pernikahan adat Jawa yang banyak dilakukan orang saat ini, sebenarnya meniru upacara pernikahan di keraton, lo.
Baca juga: Warna-Warni Keraton Kasepuhan
Kaya Makna
Salah satu ciri budaya Jawa adalah penuh dengan simbol yang kaya makna. Begitu juga dengan Keraton Surakarta. Sebagian besar bangunan dan tanaman merupakan simbol yang memiliki arti. Misalnya, pohon sawo kecik. Pohon ini melambangkan nasihat agar ati sarwo becik (hati selalu menyimpan maksud serba baik).
Banyak yang bisa kita lihat dan pelajari di Keraton Surakarta. Asal, kita cukup jeli dan sabar mendengarkan penjelasan pemandu wisata di sana.
Teks: Joko, Foto: Aditya Darmasurya
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR