Teman-teman tahu pakaian khas perempuan Tiongkok? Namanya Cheongsam. Pakaian ini sebenarnya sudah ada sejak 300 tahun yang lalu, lo.
Model Pakaian
Cheongsam atau disebut juga qipao merupakan pakaian khas perempuan Tiongkok. Pakaian ini sudah terkenal di seluruh dunia, lo, termasuk di Indonesia. Teman-teman kita yang keturunan Tionghoa sering menggunakan pakaian model ini. Di pusat perbelanjaan juga banyak kita temukan baju model cheongsam ini.
Model cheongsam sangat khas, yaitu bentuknya yang mengikuti bentuk tubuh perempuan. Bentuk kerahnya unik, berbeda dengan kerah pada baju kemeja. Ada juga kancing yang berbentuk bulat seperti jamur yag disebut shanghai.
Dipakai Bangsawan
Pakaian ini sebenarnya sudah ada sejak masa pemerintahan Manchu pada tahun 1636. Pada waktu itu, dibuatlah pakaian khusus perempuan yang disebut qipao dan pakaian khusus laki-laki yang disebut changpao.
Modelnya tidak sama seperti sekarang. Bentuknya lebar dan tidak mengikuti bentuk tubuh. Panjangnya juga melewati mata kaki. O iya, pada saat itu, cheongsam hanya boleh dipakai oleh perempuan kaum bangsawan saja, lo.
Dari Tiongkok Sampai Hongkong
Pada tahun 1920, barulah cheongsam ini boleh dipakai oleh seluruh perempuan di Tiongkok. Karena pengaruh budaya Barat, pakaian ini pun mengalami perubahan hingga memiliki model seperti sekarang. Pada tahun 1920 sampai 1949, cheongsam sangat populer di Tiongkok.
Pada akhir tahun 1950-an, para imigran yang berasa dari Shanghai membawa pakaian ini ke Hongkong. Di sanalah cheongsam menjadi populer juga. Perempuan Hongkong memakai cheongsam dengan jaket untuk mempermudah pekerjaan mereka.
Cheongsam Sekarang
Cheongsam sekarang masih dipakai oleh para perempuan di Tiongkok sebagai pakaian untuk acara formal, seperti pesta pernikahan, acara kenegaraan, atau acara formal lainnya. Cheongsam juga digunakan menjadi model seragam pramugari, karyawan hotel, dan karyawan restoran ala Tiongkok.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR