Wayang biasanya terbuat dari kulit. Jika untuk mainan, banyak juga yang menggunakan kertas. Nah, Pak Iskandar membuat wayang yang lebih unik lagi, yaitu dari botol plastik. Seperti apa wayangnya?
Memanfaatkan Sampah Plastik
Pak Iskandar seorang seniman yang suka mengajarkan anak-anak membuat wayang. Namun, ia tahu bahwa alat-alat membuat wayang mungkin susah didapat. Hal ini tidak membuat Pak Iskandar menyerah.
Pak Iskandar memanfaatkankan botol-botol bekas untuk dibuat jadi wayang. Hasilnya pun indah.
”Tidak perlu mahal-mahal, bahkan kalau sudah jadi bisa dimainkan atau dijual,” kata Pak Iskandar. Pak Iskandar juga berharap, dengan membuat botol bekas menjadi wayang, maka jumlah sampah bisa berkurang.
Berkat kreativitasnya dan ketulusannya mengajar anak-anak, Pak Iskandar sering diundang untuk menjadi pengajar membuat wayang, bahkan sampai ke negeri seberang, seperti Thailand, Philipina, dan banyak lagi lainnya. Waaah…. keren, ya!
Melestarikan Budaya
Selain untuk mengurangi sampah plastik, usaha Pak Iskandar untuk membuat wayang adalah bentuk melestarikan budaya. ”Kita bisa belajar banyak dari cerita wayang, mulai dari keberagaman Indonesia, persatuan, toleransi, dan banyak lagi nilai positif lainnya,” tuturnya.
Dengan wayang juga, Pak Iskandar sering berbagi cerita pada anak-anak agar berbuat baik dan semangat bersekolah.
Selain membuat wayang dari botol plastik bekas, Pak Iskandar juga jago membuat lukisan kaca, bahkan lukisannya sampai dicari oleh orang asing.
“Sudah sedikit yang bisa teknik lukis kaca,” kata Pak Iskandar. Ia pun mengajarkan teknik lukis kaca kepada anak-anak. “Nah, karena kaca agak mahal, jadi untuk belajar, bisa menggunakan plastik,” tambahnya.
Wiiihh… seru, ya, berkegiatan bersama Pak Iskandar! Selain mengenal wayang, kita bisa memanfaatkan barang bekas dan melestarikan budaya. Semoga semangat Pak Iskandar menular ke kita semua.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR