Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar tentang penyakit usus buntu? Sebenarnya apa, ya, yang menyebabkan penyakit usus buntu dan apakah kita harus dioperasi agar sembuh?
Adanya Infeksi Akibat Makanan Tidak Bersih
Banyak yang berkata bahwa usus buntu disebabkan karena adanya biji-bijian yang tersangkut di dalam susu buntu.
Padahal, awalnya bukan itu. Menurut ilmu kedokteran, usus buntu itu punya gerakan peristaltik. Yaitu gerakan yang memompa ke atas, bila ada benda-benda yang masuk ke dalamnya.
Baca juga : Bagaimana Makanan Dicerna?
Jadi, kalau ada benda asing yang tidak sengaja masuk, akan langsung didorong kembali ke luar.
Penyebab radang usus buntu, atau yang sering kita sebut dengan sakit usus buntu adalah berawal dari adanya infeksi. Salah satu sumbernya adalah kuman pada makanan yang tidak bersih.
Usus Buntu Membengkak
Lalu kuman itu menyebar ke mana-mana. Termasuk ke kelenjar yang ada di sekitar susu buntu. Kemudian menimbulkan radang sampai pembengkakan di usus buntu. Akibatnya, gerakan peristaltik usus buntu tidak dapat berjalan.
Baca juga : Ini Akibatnya Jika Menahan Buang Angin
Tidak hanya itu, benda-benda yang masuk ke dalam usus buntu tidak dapat ke luar lagi. Sehingga ada banyak kotoran yang mengumpul di sana. Ini yang membuat radang bertambah parah.
Kuman yang berkembang biak juga menimbulkan bibit penyakit. Saat itulah penderita akan mersakan sakit yang tidak tertahankan di bagian perut kanan bawah.
Tanda-tanda Seseorang Terkena Radang Usus Buntu
Beberapa hari sebelumnya, biasanya penderita akan merasa sakit di perut bagian tengah, di sekitar pusar dan ulu hati. Bisa juga disertai demam. Setelah itu, barulah sakitnya bertambah parah.
Sebab itu, sebelum bertambah parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Baca juga : Buah yang Bisa Menyebabkan Kembung
Jika Parah, Perlu Dilakukan Operasi
Kalau itu memang benar-benar radang usus buntu, maka operasi pengangkatan usus buntu harus dilakukan. Tujuannya agar infeksi tidak bertambah parah dan tidak menyebabkan pecahnya usus buntu.
Kalau ini terjadi, infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh, lo, bahkan bisa menyebabkan kematian. Duh!
Sumber : Majalah Bobo/Yanti
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR