Pengunjung yang tidak beribadah diizinkan untuk masuk ke dalam kelenteng apabila ingin melihat proses ibadah yang berlangsung.
Gereja Berarsitektur Unik
Selain kelenteng, di kawasan ini juga ada gereja yang memiliki arsitektur unik. Namanya Gereja Santa Maria De Fatima.
Biasanya, kita melihat gereja yang memiliki arsitektur bergaya Eropa, tetapi gereja yang satu ini mengikuti gaya arsitektur bangunan Tionghoa.
Di sini kita bisa melihat adanya perpaduan kebudayaan di area Glodok. Kerukunan pun tetap terjaga walaupun berbeda-beda, bahkan perbedaan ini bisa menjadi keunikan dari kawasan Glodok.
Pantjoran Tea House
Tidak jauh dari area Petak IX, terdapat sebuah tempat makan bernama Pantjoran Tea House. Dulunya, tempat makan ini adalah apotek yang terkenal, bernama Apotek Chung Hwa. Di sini kita bisa menikmati berbagai macam teh, bahkan terkadang disajikan the gratis untuk dinikmati.
Baca juga: Bacang, Makanan Tradisional Orang Tionghoa
Nama Jalan
Hal unik lainnya di area ini adalah nama-nama jalan. Jika diperhatikan, nama jalanan di kawasan Glodok memiliki makna positif, seperti kemurnian, kemenangan, kebahagiaan, dan lain-lain.
Hal ini ternyata terkait dengan kepercayaan Tionghoa bahwa pemberian nama yang baik akan mendatangkan kebaikan pula.
Tertarik wisata sejarah di Glodok? Pasti seru jika pergi bersama keluarga atau teman-teman saat berlibur.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR