Bobo.id – Katak air ini bernama Romeo. Ia sedang mencari katak air lain yang mau menjadi pasangannya.
Telmatobius yuracare
Romeo adalah katak air sehuencas (Telmatobius yuracare).
Ia merupakan katak air endemik dari Bolivia, Amerika Selatan.
Hidup di Penangkaran
Romeo hidup di penangkaran sejak 10 tahun lalu.
Orang yang membawa Romeo ke penangkaran adalah Pak Arturo Munoz.
Pak Arturo Munoz adalah seorang ahli biologi.
BACA JUGA: Katak-Katak Unik di Dunia
Langka
Saat ditemukan 10 tahun lalu, Pak Arturo Munoz sudah tahu kalau Romeo itu katak langka.
Di alam liar, Romeo hanya hidup sebatang kara. Tak ada teman dan keluarga.
Supaya tidak punah, Romeo pun dibawa ke penangkaran dan dirawat di sana.
Dicarikan Pasangan
Sejak Romeo hidup di penangkaran, Pak Arturo Munoz berusaha mencarikan Romeo pasangan.
Namun, sampai saat ini, pasangan untuk Romeo belum ditemukan juga.
Akhirnya, Pak Arturo Munoz pun menggalang dana bersama lembaga The Bolivian Amphibian Initiave.
BACA JUGA: 3 Perbedaan Kodok dan Katak
Uang itu nantinya akan digunakan untuk mencari katak air sehuencas betina ke daerah-daerah yang memungkinkan.
Pak Arturo Munoz berharap, di alam liar masih ada katak air sehuencas betina yang hidup.
Kalau tidak, katak air sehuencas akan punah saat Romeo mati. Kasihan, ya!
Perubahan Iklim dan Pemangsa
Ada beberapa hal yang membuat katak air sehuencas menghilang dengan cepat.
Perubahan iklim adalah masalah yang pertama.
Karena perubahan iklim, tempat tinggal katak air sehuencas berkurang.
BACA JUGA: Katak Sebening Kaca
Selain perubahan iklim, katak air sehuencas juga berkurang karena pencemaran polusi.
O iya, ikan trout juga menjadi salah satu penyebab katak air sehuencas berkurang dengan cepat.
Konon, ikan asli Amerika Utara ini suka memakan kecebong katak air sehuencas.
Penyakit chimtridiomikosis juga menjadi penyebab, kenapa jumlah katak air sehuencas berkurang dengan cepat.
Semoga usaha Pak Arturo Munoz berhasil, ya, Teman-teman.
Kalau Romeo punya pasangan, ia bisa punya anak.
Kalau Romeo punya anak, katak air sehuencas pun tidak akan punah.
Sumber: Kompas.com/Monika Novena, Foto: dailymail.co.uk
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR