Bobo.id – Di ruang angkasa, astronaut akan mengelilingi Bumi sebanyak 16 kali dalam sehari.
Artinya, astronaut akan melihat Matahari terbit dan terbenam sebanyak 16 kali dalam sehari.
Jika seperti itu, bagaimana astronaut berpuasa dan beribadah?
BACA JUGA: Menengok Kehidupan Astronaut di Ruang Angkasa
Berpuasa Mengikuti Jadwal di Bumi
Menurut Dewan Fatwa Nasional Malaysia yang menerbitkan buku panduan untuk beribadah di Stasiun Antariksa Internasional (ISS), astronaut tetap bisa melakukan puasa seperti biasa.
Namun, jadwal sahur dan berbukanya mengikuti waktu di mana roket tersebut diluncurkan.
Jadi, kalau roket itu diluncurkan di Amerika, maka astronaut bisa berpuasa seperti jadwal puasa di Amerika.
BACA JUGA: Ingin Jadi Astronaut? Beginilah Caranya
Bisa Diundur Hingga Kembali ke Bumi
Jika tidak sanggup untuk berpuasa, astronaut bisa menunda puasanya dan menggantinya ketika kembali ke Bumi.
Jadi, ketika sampai di Bumi, astronaut akan melakukan qada’ (puasa pengganti).
Ini mirip seperti yang dilakukan orang-orang dalam perjalanan jauh.
BACA JUGA: Apakah Astronaut Berolahraga?
Bagaimana dengan Ibadah?
Astronaut yang berpuasa pasti melakukan shalat juga.
Aturan shalat untuk astronaut bisa mengikuti jadwal shalat di mana roket tersebut diluncurkan.
Jadi, kalau roketnya diluncurkan di Amerika, makan astronaut tersebut bisa mengikuti jadwal shalat di Amerika.
Begitulah cara astronaut berpuasa dan beribadah di ruang angkasa.
Sumber: Kompas.com/Shierine Wangsa Wibawa, Ilustrasi: Ode
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR