Bobo.id - Ludruk merupakan seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Jawa Timur.
Bukan hanya menghibur karena lawakannya, ludruk juga merupakan tempat curahan hati masyarakat.
Yuk, kita berkenalan lebih jauh dengan kesenian ini!
BACA JUGA: Ketoprak yang Ini Bukan Makanan, Melainkan Kesenian Jawa!
Asli Jawa Timur
Ludruk adalah salah satu jenis kebudayaan asli dari Jawa Timur.
Ludruk merupakan pementasan seni drama tradisional yang dimainkan di atas panggung.
Seluruh pemain dalam pertunjukan ini adalah laki-laki, lo!
Bahkan untuk peran wanita juga diperankan laki-laki.
Ludruk pada awalnya muncul dari kesenian rakyat ‘besutan’, yang biasa dipentaskan di lapangan dan ditonton banyak orang.
Menurut kamus Javanansch Nederduitssch Woordenboek karya Gencke dan T Roorda (1847), ludruk artinya Grappermaker atau badhutan.
Menurut S.Wojowasito (1984), kata badhut sudah dikenal oleh masyarakat Jawa Timur sejak tahun 760 Masehi.
BACA JUGA: Mengenal Tanjidor, Salah Satu Kesenian Tradisional Khas Betawi
Bahasa Sederhana yang Menghibur
Dialog yang digunakan dalam pementasan ludruk sangat menghibur sehingga membuat para penontonnya tertawa.
Dialog yang digunakan dalam pementasan ludruk menggunakan bahasa khas dari Surabaya.
Bahasa yang digunakan para pemain ludruk sederhana agar mudah dimengerti oleh para penonton.
Selain itu bahasa lugas yang digunakan membuat pertunjukan ini mudah diserap oleh kalangan kelas bawah.
BACA JUGA: Topeng Sidakarya, Kesenian Khas Bali yang Unik dan Penuh Makna
Tidak Hanya Humor
Ludruk menceritakan cerita kehidupan sehari-hari, biasanya mengenai masyarakat kelas bawah.
Kadang, ceritanya juga mengenai kisah-kisah perjuangan.
Cerita ludruk seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial.
Umumnya, pertunjukan ini dibuka dengan tari remo dan parikan.
Pementasan ini juga diiringi dengan iringan musik gamelan.
Selain berfungsi sebagai hiburan, seni pertunjukan ini juga berfungsi sebagai pengungkapan suasana kehidupan masyarakat pendukungnya.
Di samping itu, kesenian ini juga sering dimanfaatkan sebagai penyaluran kritik sosial.
BACA JUGA: Mengenal 5 Kesenian Wayang Indonesia
Masih Bertahan
Cerita ludruk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu cerita pakem dan cerita fantasi.
Cerita pakem adalah cerita mengenai tokoh-tokoh terkemuka dari Jawa Timur.
Sedangkan cerita fantasi adalah cerita karangan tertentu yang biasanya berkaitan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang.
Pertunjukan ini masih bertahan hingga sekarang, walaupun keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
BACA JUGA: Mengenal 5 Kesenian Wayang Indonesia
Teks: Danastri Permata Putri
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR