SYUUUUT!
Cakar Mio yang tajam sudah menyambar air kolam. Permukaan air bergolak karena terciduk cakar Mio.
Tak lama kemudian…, tampak Mima sudah menggelepar tak berdaya di dekat kaki Mio.
Patung anak lelaki sangat terkejut. Tiba-tiba ia mendapat ide untuk menolong Mima.
“Fuuuh… fuuuhhh…” Patung anak lelaki itu menyemburkan air mancur dari mulutnya. Biasanya ia meniup ke arah atas. Namun kali ini, ia meniup ke arah tepi kolam.
PROOOT…
Semburan air itu membuat Mio terkejut dan panik. Tubuhnya basah, dari ujung hidung hingga ke ujung ekornya.
“Miaaauuu…” teriak Mio kucing kewalahan. Seperti kucing lainnya,
ia tidak suka basah. “Miaaauuu…” teriaknya lari sambil berlari pergi, dan lupa pada Mima.
Patung anak lelaki terus menyemburkan air mancur ke tepi kolam. Perlahan, bagian tepi kolam tergenang air. Tubuh Mima terangkat air, lalu meluncur masuk kembali ke dalam kolam.
Betapa gembira dan leganya Mima ketika merasakan lagi air kolam di sekeliling tubuhnya.
Mima mendongak ke atas dan melihat patung batu anak lelaki itu.
“Kamu betul-betul anak lelaki yang pintar. Sedangkan aku ini, betul-betul ikan kecil yang bodoh. Maafkan aku karena tidak mendengar peringatan darimu. Terima kasih sudah menolongku…” ujar Mima penuh penyesalan.
“Fuuuh… fuuuh…”
Patung batu anak lelaki itu menyemprotkan air lebih tinggi dan tinggi lagi ke atas kolam.
Tampak percikan air di udara yang cerah. Patung batu anak lelaki itu sangat bangga dan bahagia.
Lihat video ini juga, yuk!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Dokumentasi Bobo |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR