Bobo.id - Jika berkunjung ke restoran atau kafe, pastilah teman-teman diminta membayar sesuai dengan banyaknya menu yang teman-teman pesan, bukan?
Ternyata, ada kafe yang lain dari biasanya, lo! Di sini pembayaran dihitung berdasarkan waktu!
BACA JUGA: Unik, Di Kafe Ini Pengunjung Bisa Makan Sambil Bermain Dengan Rakun!
Kafe Unik yang Berbeda dari Kafe Lain
Kafe Coffeemin adalah salah satu kafe terbaru di Singapura. Tamu yang datang harus membayar berdasarkan jumlah waktu yang mereka habiskan di kafe tersebut!
Dalam 1 jam pertama, Coffeemin akan memberikan harga kurang lebih Rp60.000,- untuk para tamu.
Mereka dipersilakan menikmati makanan dan minuman apa saja, bahkan tidak dikenakan tarif tambahan jika meminta tambahan menu lain.
Sebaliknya, jika mereka duduk di Coffeemin melewati waktu 1 jam pertama, maka tamu diminta membayar tarif tambahan.
Tarif ini sekitar Rp10.000,- per 10 menit. Wah, cukup mahal juga, ya!
BACA JUGA: The Cat Cafe Train, Kafe Kucing di Dalam Kereta
Mengapa Pembayaran Dilakukan Berdasarkan Waktu?
Kafe ini mungkin merupakan satu-satunya kafe di Singapura dan negara sekitar yang memberlakukan pembayaran berdasarkan waktu.
Pemilik Coffeemin mengatakan bahwa ide untuk membuat kafe unik tersebut datang dari pengalaman pribadi.
Di beberapa negara barat, jika berlama-lama duduk di sebuah kafe, bisa dikenakan tagihan yang cukup besar.
Itu karena banyak orang yang hanya duduk berlama-lama tetapi hanya memesan satu dua menu saja.
Hal ini kadang merugikan pemilik kafe, sebab tamu lain yang ingin masuk malah tidak kebagian tempat duduk.
Untuk menghindari hal ini, negara barat menetapkan cara pembayaran kafe berdasarkan waktu. Cara ini lalu diikuti oleh Coffeemin.
BACA JUGA: Di Kafe Ini Pengunjung Boleh Makan Gratis Setelah Olahraga! Mau?
Cukup Diminati
Meski terkesan aneh dan berbeda dari kafe lain, ternyata Coffeemin cukup digemari penyuka kopi di Singapura.
Kafe yang memiliki menu kopi arabika ini cukup laris di negeri singa tersebut. (Petronela Putri)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR