Bobo.id – Pernah mencicipi clorot? Kue tradisional ini punya rasa yang manis dengan bentuk yang unik.
Jika ingin menikmatinya, kita harus memutar janur yang membungkusnya.
Khas Suku Sasak
Kue Clorot atau yang juga disebut Cerorot, Celorot, atau Jelurut merupakan kue tradisional suku Sasak di Pulau Lombok.
Bentuk kue ini seperti terompet kecil yang terbuat dari janur yang diputar melilit hingga membentuk tabung.
Pada budaya Suku Sasak, kue cerorot biasa disajikan pada pesta pernikahan sebagai simbol pengantin lelaki karena warnanya yang coklat sawo matang.
BACA JUGA:Anak Perempuan Sasak, Punya Pakaian Tradisional Baju Lambung
Tidak Hanya di Indonesia
Walaupun dikenal sebagai kue yang berasal dari Sasak, ternyata kue ini juga tersebar di negara lain, seperti Malaysia dan Brunei.
Nah, di kedua negara ini kue clorot dikenal dengan nama jelurut.
BACA JUGA:Melihat Bale Tani Tertua di Dusun Sasak Sade
Proses Pembuatan
Proses pembuatan kue clorot dimulai dari membuat cetakannya dari janur yang digulung membentuk kerucut panjang.
Kemudian, adonan clorot dibuat dari gula kelapa, santan kelapa, tepung beras, dan garam, dituangkan ke dalam cetakan janur sampai tiga perempat bagiannya.
Langkah berikutnya adalah mengukur kue hingga matang.
Menggunakan Tungku Tanah
Cara tradisional dalam membuat kue ini yang digunakan oleh Suku Sasak adalah menggunakan tungku tanah liat alias jangkeih atau jangkih.
Api untuk membuat kue ini matang berasal dari kayu bakar kering. Alat-alat tradisional ini membuat clorot memiliki cita rasa yang lezat.
BACA JUGA:4 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mengunjungi Suku Sasak
Lihat juga video ini, yuk!
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR