Tim ilmuwan dari Georgetown University, Amerika Serikat melatih ulat supaya tidak suka dengan bau etil asetat (zat kimia yang ada di dalam penghapus cat kuku).
Saat mencium bau etil asetat, ilmuwan akan memberikan sedikit listrik pada ulat. Dengan cara itu, ulat akan terlatih untuk tidak menyukai etil asetat.
Saat berubah menjadi kupu-kupu, ilmuwan memberikan bau etil asetat pada kupu-kupu. Siapa sangka, kupu-kupu itu menghindari bau etil asetat. Artinya, mereka bisa mengingat pengalaman ketika menjadi ulat.
BACA JUGA:Inilah 6 Fakta Kupu-kupu yang Mungkin Belum Kamu Ketahui
Ulat Tak Hanya Makan Daun
Ulat merupakan hewan pemakan daun yang rakus. Selain daun, beberapa ulat juga suka memakan bunga. Bahkan, ada beberapa ulat yang suka makan semut dan serangga.
O iya, Dr. Daniel Rubinoff menemukan hal yang cukup aneh di Hawaii. Ia menemukan ulat spesies tertentu yang suka memakan jaringan lunak siput.
Pertumbuhan Ulat dan Kupu-kupu Berbeda
Ulat makan dengan rakus dan terus menerus. Karena itu, tubuh mereka bisa tumbuh besar dengan cepat.
Kupu-kupu berbeda, tubunya tidak pernah tumbuh. Jadi, dari awal keluar dari kepompong sampai dewasa, tubuh kupu-kupu akan tetap seperti itu.
BACA JUGA:Surat Niken Tentang Kupu-kupu
Kupu-kupu Suka Minum
Supaya bisa bertahan hidup, kupu-kupu harus minum. Nektar bunga adalah minuman yang disukai kupu-kupu, karena mengandung gula yang bisa dijadikan sumber energi.
Selain nektar, beberapa kupu-kupu juga suka minum uap air dari pasir dan uap air dari buah yang sudah membusuk.
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR