Bobo.id - Saat ikut mama berbelanja ke supermarket, teman-teman mungkin akan menemukan beberapa makanan, buah, dan sayuran yang ditempeli label bertuliskan organik.
Sebenarnya apa maksud dari kata organik tersebut dan apa bedanya dengan makanan yang tidak ada label bertuliskan organik?
Makanan organik adalah makanan yang diproduksi dengan pengawasan yang ketat oleh berbagai pihak sesuai dengan pedoman dan panduan yang sudah tersedia.
Baca Juga : Ingin Memutihkan Gigi? 5 Buah Ini Bisa Membantu Kita Memutihkan Gigi, lo!
Panduan tersebut menyatakan kalau makanan organik harus diproduksi tanpa menggunakan bahan buatan manusia modern.
Bahan buatan manusia modern yang dimaksud adalah pestisida buatan manusia, pupuk kimia, atau bahan kimia tambahan lainnya.
Sebelum abad ke-20, hampir semua makanan yang diproduksi adalah makanan organik, lo, teman-teman.
Namun selama abad ke-20, banyak perubahan pada pertanian, seperti penyemprotan pestisida atau penambahan pupuk buatan manusia.
Penambahan bahan kimia ini bertujuan untuk meningkatkan teknik dan hasil pertanian.
Dengan cara tersebut, pertanian kecil akan tumbuh menjadi pertanian besar karena menggunakan ide dan teknik yang digunakan bisa membuat tanaman di pertanian tersebut bisa tumbuh lebih cepat.
Namun seiring berjalannya waktu, makanan organik mulai banyak diminati lagi oleh banyak orang.
Baca Juga : Meski Sehat, Sayuran Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Secara Berlebihan
Hal ini karena pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia seperti pestisida atau pupuk buatan dinilai lebih sehat dan lebih bergizi.
Meskipun dinilai lebih sehat dan lebih bergizi, ternyata peneliti belum menemukan perbedaan makanan organik dan non-organik, lo.
Namun beberapa orang yang sering mengonsumsi makanan organik mengatakan kalau perbedaannya adalah pada rasanya, nih, teman-teman.
Banyak orang yang mengatakan bahwa makanan organik memiliki rasa yang lebih lezat dibandingkan makanan non-organik.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | wonderopolis.org |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR