Bobo.id – Tuatara adalah satu-satunya genus yang tersisa dari kerabatnya. Yang lainnya sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu.
Baca Juga : Kadal Berduri Texas, Bisa Mengeluarkan Darah dari Matanya
Mulutnya Mirip Paruh
Tuatara adalah bagian dari ordo Rhynchocephalia, bangsa reptil yang berkembang sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Bentuk dan ukurannya mirip kadal, tetapi sebenarnya berbeda.
Salah satu yang membedakannya dengan kadal adalah mulutnya yang mirip paruh.
Tuatara dewasa panjangnya dapat mencapai 80 cm.
Tuatara jantan tubuhnya lebih besar dibandingkan dengan yang betina.
Saat ini adala 2 spesies tuatara yaitu Sphenodon guntheri dan Sphenodon punctatus.
Baca Juga : Draco, Kadal yang Bisa “Terbang”
Hidup di Selandia Baru
Tuatara hanya ada di pulau-pulau kecil di Selandia Baru.
Dalam bahasa Maori (penduduk asli Selandia Baru), tuatara berarti “puncak-puncak di punggung”.
Ya, di punggung tuatara memang ada kulit yang membentuk puncak-puncak atau jengger.
Reptil ini bersarang di liang-liang. Meskipun dapat menggali liang sendiri, tuatara lebih suka tinggal di liang yang sudah jadi.
Sering ditemukan tuatara dan burung-burung laut tinggal bersama dalam 1 liang.
Tuatara berwarna coklat, hitam, dan hijau pudar.
Makanannya ngengat, kumbang, jangkrik, dan hewan-hewan kecil lainnya.
Baca Juga : Kadal Spiderman dari Afrika
Proses Berkembang Biaknya Lama
Tuatara adalah reptil yang proses berkembang biaknya paling lama.
Tuatara baru bisa bertelur setelah berumur 20 tahun.
Telur itu diperam di sarang selama 15 bulan sampai menetas.
Hewan ini berumur panjang. Tuatara diperkirakan dapat hidup 100 sampai 300 tahun.
Lihat video ini juga, yuk!
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR