Bobo.id - Saat perang melawan penjajah, rakyat Indonesia saat itu banyak menggunakan senjata bambu runcing.
Bambu runcing ini menjadi senjata andalan karena murah, mudah dibuat, bahannya mudah didapat, dan tetap ampuh melumpuhkan musuh.
Ternyata rakyat Indonesia tidak hanya menggunakan bambu runcing saja, lo, sebagai alat perlawanan.
Baca Juga : Nimpung, Perang Makanan Khas Nusa Penida
Senjata lain seperti bom atau senapan juga digunakan oleh rakyat Indonesia untuk melawan penjajah.
Lebih hebatnya lagi, senjata-senjata tersebut diciptakan sendiri, lo, oleh pabrik asli Indonesia.
Sebuah pabrik senjata didirikan di Sukabumi, Jawa Barat, bernama "Pabrik Senjata" Braat Sukabumi.
Senjata yang diciptakan adalah bom pipa besi yang terbuat dari potongan pipa besi yang digunakan untuk saluran air.
Pipa besi yang sudah dipotong-potong kemudian diisi dengan berbagai benda tajam yang kemudian diledakkan dengan pemicu.
Bom ini harus diledakkan dengan cara melemparkannya dari jarak dekat, maka dari itu tidak hanya musuh saja yang terkena ledakan bom ini, tapi juga pelempar bomnya.
Baca Juga : Katapel, Alat Sederhana yang Bisa Menjadi Senjata Berbahaya Bagi Musuh
Hal inilah yang menjadi salah satu kelemahan dari senjata bom pipa besi ini.
Selain pabrik senjata di Sukabumi, Yogyakarta juga punya 2 pabrik senjata, nih, teman-teman.
Terdapat pabrik senjata bernama Pabrik Demakijo yang dulunya merupakan pabrik besi dan Pabrik Watson yang sebelumnya adalah pabrik gula.
Produk senjata andalan pabrik Demakijo adalah granat gombyok yang bentuknya seperti ekor kuda.
Baca Juga : Keris, Senjata Tradisional Sejak Zaman Kerajaan Majapahit
Gombyok sendiri dalam bahasa jawa artinya berjuntai atau rumbai, teman-teman.
Penamaan senjata ini karena granat gombyok memiliki ujung granat yang menjuntai karena menggunakan tali-tali sumbu.
Tali sumbu yang menjuntai ini bertujuan agar ujung sumbu yang mengandung bahan peledak ini bisa tepat menyentuh sasaran saat digunakan.
Sama seperti bom pipa besi, granat gombyok ini juga punya kelemahan, yaitu granat yang sudah meledak terlebih dulu sebelum sampai ke sasaran karena sumbunya yang cepat habis terbakar.
Kalau kedua pabrik tadi menciptakan senjata berupa alat peledak, berbeda halnya dengan Pabrik Watson yang menciptakan senjata api atau disebut sten gun, teman-teman.
Sten gun ini adalah senjata seperti senapan yang terbuat dari besi rel kereta api, tiang listrik, dan per dari kawat ban truk.
Pada saat itu, senjata buatan Pabrik Watson dianggap sudah yang paling bagus dan paling canggih, lo.
Meskipun begitu, senjata ini juga mempunyai kekurangan, yaitu saat peluru yang digunakan sudah habis, maka sten gun akan menjadi macet.
Baca Juga : Bermula dari Bekal Tentara Saat Perang, Begini Sejarah Makanan Kaleng
Hal ini karena sten gun dibuat dari bahan-bahan yang tidak dikhususkan untuk membuat senjata, jadi tidak bisa menahan panas yang dikeluarkan oleh peluru.
O iya, selain menciptakan senjata, Pabrik Watson juga menciptakan prototype atau rancangan kapal selam mini, lo.
Kapal selam mini ini dipesan oleh Kementrian Pertahanan Republik Indonesia untuk menyerang kapal perusak milik Belanda yang banyak berada di wilayah laut Indonesia.
Percobaan kapal selam mini ini dilakukan di sungai yang berada di sebelah barat Yogyakarta, yaitu Kalibayem.
Tapi sayangnya percobaan ini gagal, teman-teman, dan sebelum Watson berhasil menyempurnakan kapal selam ini, tentara Belanda menyerang kota Yogyakarta dan menyita kapal selam mini tersebut.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | historia.id |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR