Sama seperti makhluk hidup, Matahari dan bintang-bintang lain di ruang angkasa akan mati dan tidak bersinar lagi. Tapi peristiwa itu masih lama sekali. Sekarang kita simak bagaimana Matahari bisa mati, yuk!
Umur Bintang
Semua bintang di angkasa luar memiliki umur masing-masing. Pada umumnya, umur bintang ditentukan dari ukurannya. Semakin besar ukuran dan massanya, semakin pendek umurnya. Sebaliknya, bintang-bintang yang kecil akan berumur panjang. Bintang yang besarnya 5 kali lipat Matahari hanya akan bertahan selama 100 juta tahun.
Matahari sebagai bintang induk tata surya kita merupakan bintang dengan ukuran yang sedang. Para ilmuwan menyatakan bahwa Matahari akan hidup selama 10 miliar tahun. Sekarang Matahari sudah berumur 4,6 miliar tahun. Itu berarti sekarang Matahari sudah menjalani hampir setengah hidupnya.
Bagaimana Matahari Lahir?
Matahari terbentuk ketika awan gas yang sangat besar mengerut menjadi bola padat panas. Bola padat panas ini mengandung 75% persen hidrogen dan 25% helium. Kira-kira 10 juta tahun kemudian, bola padat ini akan menjadi bintang yang kita sebut dengan Matahari.
Bagaimana Matahari Mati?
Perlahan-lahan helium yang ada pada Matahari akan bertambah banyak sehingga hidrogen akan berkurang. Jika hidrogennya habis, Matahari akan berubah dengan sangat cepat. Pada fase inilah Matahari memasuki masa tua.
Inti Matahari akan mengecil tapi ukuran Matahari akan membesar sampai 100 kali lebih besar. Ukuran Matahari yang sangat besar ini bisa menelan planet-planet di sekitarnya dan menghancurkan kehidupan di Bumi.
Setelah itu, Matahari tidak bisa bertambah besar lagi sehingga meledak, seperti balon yang meledak karena terlalu banyak diisi udara. Lalu Matahari akan mengerut menjadi abu bara yang disebut sebagai bintang katai putih.
Setelah beberapa juta tahun, bintang katai putih ini akan mendingin menjadi bintang katai merah, dan tak laman kemudian berubah menjadi bintang katai hitam yang beku dan tak bercahaya lagi.
Jadi, nantinya Matahari akan mati dan tidak bersinar lagi. Tapi jangan takut, teman-teman, peristiwa itu masih lama sekali terjadinya. Hihihi.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR