Jam merupakan alat penghitung waktu yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Kira-kira... bagaimana jam di zaman dulu? Ayo kita cari tahu!
Pada tahun 2.000 sebelum masehi, orang Mesir Kuno menemukan jam matahari. Jam matahari biasanya dilengkapi dengan Gnomon. Itu adalah besi yang diletakkan di tengah jam. Saat matahari bersinar, bayangan dari gnomon akan menyentuh angka yang ada di sekelilingnya. Jika bayangannya menyentuh angka V, maka saat itu adalah pukul 5.
Jam air diciptakan oleh orang Mesir Kuno, pada tahun 1.360 sebelum masehi. Jam air adalah wadah berlubang yang diisi air. Di dalam wadah itu ada tanda yang dijadikan ukuran waktu. Air yang ada di dalam wadah akan berkurang secara perlahan. Lama-kelamaan, air pun akan menyentuh tanda yang dijadikan ukuran waktu.
Jam Pasir
Jam pasir ditemukan oleh Ctesibus dari Alexadria, pada tahun 1.300 sebelum masehi. Pasir yang dijadikan alat penghitung waktu biasanya dimasukkan ke dalam tabung berbentuk angka delapan. Waktu akan dimulai saat pasir di tabung atas habis. O iya, jam pasir biasanya digunakan untuk menentukan waktu tertentu.
Pada tahun 1330-an, Pak Giovanni Dondi membuat jam astrografis. Jam ini tak hanya menunjukkan waktu, tapi juga kalender tahunan, gerak planet, hingga gerak matahari dan bulan. Ukuran jam ini cukup besar dan terlihat rumit.
Jam pendulum pertama kali diciptakan oleh Galileo. Namun, jam ini disempurnakan oleh Pak Christiann Huygens dari Belanda pada tahun 1657. Jam pendulum yang sudah disempurnakan itu menjadi jam paling akurat di masanya.
Jam Quartz
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR