Arkeolog juga menemukan ukuran oven yang lebih besar dibandingkan oven-oven yang berusia lebih tua.
Kemungkinan karena pilihan makanan semakin banyak dan ukurannya semakin besar.
Misalnya, dulu daging burung moa dan anjing laut juga dikonsumsi dengan cara hangi.
Namun, setelah jumlahnya menurun, suku Maori mulai mengkonsumsi buah labu, daging domba, daging babi, daging ayam, kubis, dan akar-akar tanaman.
Baca Juga : Sedih, Ratusan Paus Terdampar di Pantai Terpencil di Selandia Baru
Hangi ini juga berhubungan dengan kepercayaan orang Maori, teman-teman.
Orang Maori percaya kalau setiap bahan makanan yang dikumpulkan dan hasil berburu adalah hadiah dari Tangaroa, yaitu Dewa Laut dan Tane Mahuta, yaitu Dewa Hutan.
Karenanya, orang Maori hanya mengambil bahan makanan secukupnya dari darat dan laut, dan selalu berdoa syukur setelah mengambil bahan makanan tersebut.
O iya, kalau makanan dalam hangi sudah dimasak, tidak ada yang boleh berjalan di dekatnya, nih.
Karena orang Maori percaya kalau makanannya akan jadi basi dan tidak bisa dimakan.
Baca Juga : Hobbiton, Negeri Para Hobbit di Selandia Baru