Dongeng Anak: Putri yang Tidak Bisa Bicara

By Sepdian Anindyajati, Rabu, 23 Januari 2019 | 19:55 WIB
Putri yang tidak bisa bicara. (Pixabay)

Tiba-tiba terdengar suara jawaban, “Cukup baik, Pangeran. Sudah bertahun-tahun tidak ada seorangpun yang bicara padaku. Aku sangat senang karena hari ini ada pangeran yang mengajakku bicara. Sebagai balas budi, maukah Pangeran mendengar ceritaku?”

“Apa yang ingin kau ceritakan, Lampu?” tanya Pangeran Taka.

Kembali terdengar jawaban, "Aku akan bercerita tentang seorang raja yang memiliki seorang putri...” kata suara itu. Si burung bulbul yang berada di bawah lampu, lalu mulai bercerita...

Suatu ketika, ada tiga pangeran yang melamar sang putri. Raja lalu berkata, siapa yang mendapatkan pengalaman terbaik, dialah yang bisa menjadi suami sang putri.

Ketiga pangeran itu lalu pergi bersama-sama mencari pengalaman. Enam bulan kemudian, mereka tiba di sebuah mata air. Mereka berpisah di mata air itu dan mengambil jalan sendiri-sendiri. Sebelum berpisah, mereka meletakkan cincin mereka di bawah batu. Mereka berjanji, akan kembali ke tempat itu enam bulan kemudian, dan mengambil cincin masing-masing. Dengan begitu, mereka akan tahu, siapa yang datang lebih dulu, dan siapa yang terakhir.

Pangeran pertama belajar berlari cepat, sehingga perjalanan enam bulan bisa dilakukan dalam satu jam. Pangeran kedua belajar cara melihat dari jarak jauh. Pangeran ketiga belajar membuat obat yang menghidupkan orang mati. Mereka bertiga kembali pada waktu yang sama di mata air itu.

Pangeran kedua menocba melihat ke istana raja yang sangat jauh. Dia terkejut karena ternyata sang putri sedang sakit parah. Sang putri akan meninggal dalam waktu dua jam. Pangeran ketiga berkata bahwa ia akan menyiapkan obat untuk menghidupkan sang putri lagi. Pangeran pertama berkata, dia akan mengantarkan obat itu secepat mungkin ke istana.

Setelah obat itu jadi, pangeran pertama lalu berlari melesat membawa obat itu. Ia lalu memberikan obat itu pada putri yang telah terbaring tak bergerak. Putri itu seketika hidup lagi. Pangeran kedua dan ketiga lalu tiba beberapa waktu kemudian di istana itu. Raja lalu menyuruh ketiga pangeran itu menceritakan pengalaman mereka.

Baca Juga : Wah, Penulis Usia 13 Tahun Ini Sudah Terbitkan 42 Buku #akubacaakutahu

Burung bulbul menghentikan ceritanya, lalu berkata,

“Pangeran Taka, menurutmu, yang mana dari ketiga pangeran itu yang pantas mendapatkan sang putri?”

Pangeran Taka menjawab, "Menurut aku, pangeran ketiga yang pantas mendapatkan sang putri. Dia yang menyiapkan obat.”

“Menurut aku, pangeran kedua yang pantas. Karena dia yang pertama tahu keadaan sang putri yang sakit,” jawab burung bulbul dari bawah lampu.

Mereka berdua lalu bertengkar karena merasa paling benar.

Baca Juga : Sering Salah, Ternyata Ini Cara Menggantung Tisu Toilet yang Benar!