Pangeran Pedro tidak takut. “Aku akan mencarinya sampai kutemukan! Aku bahkan akan mencarinya sampai ke seluruh dunia!” serunya marah.
Sebelum si penyihir menyerangnya, Pangeran Pedro dengan nekat melompat keluar jendela. Semak-semak tebal di bawah menara, berhasil menahan tubuhnya. Namun ada duri semak yang menusuk matanya.
Baca Juga : Dibuat dari Jerami sampai Plastik, Begini Sejarah Unik Jas Hujan
Pangeran Pedro menjadi buta. Namun ia tetap bertekat mencari Petrosinella. Ia lalu berkelana dari hutan ke hutan untuk mencari Petrosinella. Ia minum dari air sungai, makan umbi-umbian, atau buah matang yang jatuh dari pohon. Cukup lama ia mencari Petrosinella sampai tak tahu harus kemana lagi.
Suatu hari, saat sedang mencari Petrosinella, tiba-tiba Pangeran Pedro mendengar suara nyanyian. Ada seorang wanita yang bernyanyi. Suaranya merdu mirip suara Petrosinella. Pangeran Pedro berusaha mendekat ke arah suara itu. Ia lalu berseru keras,
“Petrosinellaaa… apakah itu kamu?” Petrosinella yang sedang mengumpulkan ranting untuk kayu bakar, menoleh ke asal suara yang memanggilnya. Begitu melihat Pangeran Pedro, ia segera menjatuhkan ranting-ranting itu.
Baca Juga : Yuk, Datang ke 5 Festival Buku Terbesar di Dunia! #akubacakutahu