Bobo.id – Lambung merupakan salah satu organ dalam sistem pencernaan kita.
Setelah makanan diproses di mulut dan masuk ke kerongkongan, makanan lalu masuk ke dalam lambung untuk diproses sebelum masuk ke usus.
Di lambung, cairan asam lambung akan mulai mencerna makanan, teman-teman.
Cairan asam lambung itu merupakan campuran asam dan enzim yang dikeluarkan oleh lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan yang kita konsumsi.
Meski berguna untuk mencerna makanan, kadang-kadang lambung bisa mengalami gangguan dari cairan asam lambung itu.
Biasanya ada tiga gangguan lambung yang dialami banyak orang, yaitu penyakit asam lambung, GERD, dan heartburn.
Ternyata ada perbedaan antara ketiganya, lo. Ayo, kita cari tahu apa bedanya tiga kondisi lambung itu!
Baca Juga: Lambung Manusia Lebih Mudah Mencerna Daging yang Matang, Kenapa, ya?
Heartburn
Meski disebut “heartburn”, kondisi ini tidak berhubungan dengan organ jantung (heart), hanya saja gejalanya mirip.
Seperti penyakit asam lambung dan GERD, heartburn adalah gangguan pada sistem pencernaan, tepatnya di esofagus.
Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut bagian belakang dan lambung.
Saat seseorang mengalami kondisi heartburn, dadanya akan terasa sakit. Karenanya, seringkali rasa sakit itu keliru diartikan sebagai serangan jantung.
Heartburn biasanya terjadi setelah makan. Penyebabnya adalah asam lambung yang mengenai bagian esofagus.
Lapisan esofagus lebih halus dibandingkan lapisan lambung, teman-teman. Karenanya, cairan asam lambung yang mengenai esofagus bisa menimbulkan sensasi seperti terbakar di dada.
Rasa sakit itu bisa terasa seperti terbakar, tajam, atau menyesakkan. Menurut sebagian orang, heartburn terasa seperti ada sensasi terbakar di sekitar leher dan etnggorokan dan rasa tidak nyaman di sekitar dada.
Baca Juga: Ikan yang Mudah Ditemukan di Pasar Ini Baik untuk Jantung, Bisa Jadi Pengganti Salmon!
Penyakit Asam Lambung
Penyakit asam lambung juga dikenal dengan refluks asam. Refluks asam bisa menyebabkan heartburn dan gejala lain seperti batuk, tenggorokan sakit, rasa pahit di belakang tenggorokan, rasa asam di mulut, dan tekanan di sekitar dada.
Di antara lambung dan esofagus, terdapat sebuah otot yang menghubungkan keduanya, namanya lower esophageal sphincter atau LES.
Fungsi otot itu adalah mengencangkan saluran esofagus setelah makanan masuk ke lambung. Nah, jika otot itu lemah atau tidak berfungsi dengan tepat, maka refluks asam bisa terjadi.
Refluks asam adalah kondisi ketika cairan asam lambung bisa naik kembali ke esofagus.
GERD
Kondisi GERD atau Gastroesophageal reflux ini sebenarnya sama seperti penyakit asam lambung, namun kondisinya lebih akut.
GERD ini terjadi ketika refluks asam muncul dua kali dalam seminggu dan menyebabkan peradangan pada esofagus.
Gejala GERD ini meliputi napas yang tidak sedap, kerusakan email gigi akibat kelebihan asam, heartburn, nyeri dada, batuk kering yang terus-menerus, asma, kesulitan menelan, mual dan ingin muntah.
Sebagian besar orang bisa mengalami heartburn atau asam lambung karena makanan tertentu yang dikonsumsi atau kebiasaan berbaring sesaat setelah makan.
Menurut dokter, GERD yang merupakan kondisi lebih akut terjadi akibat kebiasaan yang dilakukan terus-menerus dan bisa disebabkan oleh anatomi tubuh, seperti kelebihan berat badan atau obesitas.
Di antara ketiganya, heartburn merupakan kondisi yang paling ringan, diikuti dengan penyakit asam lambung dan GERD. Jika merasakan gejala heartburn, penyakit asam lambung, maupun GERD, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter, teman-teman.
Untuk mencegahnya terjadi, kita bisa mengurangi kebiasaan seperti berbaring langsung setelah makan dan makan terlalu banyak atau dalam porsi besar, dan mengurangi konsumsi makanan yang meningkatkan asam lambung.
Beberapa makanan yang bisa meningkatkan asam lambung misalnya cokelat, kopi, makanan berminyak dan asin, makanan tinggi lemak, makanan pedas, dan makanan yang asam.
Baca Juga: Meski Enak, 4 Makanan Ini Harus Dihindari Saat Sakit Lambung, lo
Lihat video ini juga, yuk!