Pantas Saja Safron Jadi Rempah Termahal di Dunia, Begini Proses Mendapatkannya

By Avisena Ashari, Selasa, 10 Maret 2020 | 20:30 WIB
Rempah safron, rempah termahal di dunia (Pixabay)

Bunga saffron crocus ini dipercaya berasal dari Yunani. Tapi, tumbuhan ini banyak ditemukan di tempat lain selain Yunani, yaitu Iran, Maroko, India, Spanyol, Italia, Afganistan, Amerika Serikat, dan Belanda.

Namun, penghasil safron terbesar justru negara Iran, yaitu sekitar 90 persen produksi safron dunia.

Lalu apa yang membuat tangkai putik bunga crocus itu jadi mahal, ya?

Ternyata, ada alasan mengapa safron jadi rempah termahal di dunia, yaitu proses memanen safron yang penuh ketelitian dan kandungan spesial di dalamnya.

Baca Juga: Buah Langka Ini Jadi Identitas Daerah Istimewa Yogyakarta, Pernah Tahu?

Proses Memanen Safron

Saat memanen safron dari bunga, pekerjaannya harus dilakukan dengan hati-hati.

Di dalam bunga Crocus sativus, ada tiga tangkai putik atau safron.

Petani mengambil safron menggunakan alat pinset satu persatu, kemudian mengeringkannya di dalam sebuah wadah khusus.

Bunganya ini kecil-kecil, sehingga untuk lahan perkebunan bunga yang luas, harus ada banyak pekerja untuk memanen safron.

Safron yang belum dikeringkan (Pixabay)

Belum lagi, untuk menghasilkan 1 pon safron, dibutuhkan sebanyak 170.000 bunga, lo! Banyak sekali, kan?

Bunga ini mekar sekitar akhir bulan September sampai awal bulan Desember.

Supaya kualitasnya terjaga, safron juga dipanen pagi-pagi sekali, karena cahaya matahari bisa mengubah kandungan dari safron, teman-teman.

Para pekerja pun harus melakukannya dengan teliti dan hati-hati, teman-teman.

Baca Juga: Lempuyang, Rempah Cantik yang Kaya Manfaat, Pernah Melihatnya?