Jadi Favorit Orang Indonesia, Tahu Bukan Asli dari Indonesia! Ini Sejarahnya

By Iveta Rahmalia, Sabtu, 11 April 2020 | 18:44 WIB
Ilustrasi tahu (Pixabay)

 

Bobo.id – Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, tahu dan tempe adalah lauk favorit. Bahkan ada juga yang menjadikan tahu dan tempe sebagai makanan wajib.

Tahu dan tempe sama-sama terbuat dari kedelai. Namun, tahukan teman-teman? Ternyata tahu bukan makanan asli Indonesia, lo.

Makanan yang lembut ini ternyata berasal dari Tiongkok. Tahu juga ternyata menjadi makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Tiongkok.

Banyak teori mengenai awal mula terbentuknya tahu kedelai yang diambil dari asalnya, sebagai berikut:

1. Ditemukan di Tiongkok Utara

Teori paling umum menyatakan bahwa tahu kedelai pertama kali ditemukan di Tiongkok Utara sekitar 164 Sebelum Masehi, oleh Lord Liu An seorang pangeran Dinasti Han.

Cerita rakyat Tiongkok sering mengaitkan penemuan-penemuan penting dengan tokoh sejarah yang terkenal.

Teknik-teknik produksi tahu kedelai mungkin sudah ada jauh sebelum masa ini.

Baca Juga: Tofu dan Tahu Ternyata Berbeda, Bahkan Ada Tofu yang Tidak Dibuat dari Kedelai, Pernah Tahu?

2. Bubur Kacang Kedelai

Teori lainnya mengatakan bahwa metode untuk memproduksi tahu kedelai ditemukan secara tidak sengaja ketika bubur kacang kedelai rebus dicampur dengan garam laut yang tidak murni.

Garam tersebut mengandung garam kalsium dan magnesium yang menyebabkan campuran kedelai mengental dan menghasilkan gel seperti tahu kedelai.

Sebab susu kedelai telah dimakan dikonsumsi sebagai sup gurih sejak zaman kuno.

3. Teknik Mongolia

Teori ketiga mengatakan bahwa orang Tiongkok kuno mempelajari metode untuk mengentalkan susu kedelai dengan meniru teknik pengadukan susu dari orang Mongolia atau India Timur.

Terlepas dari kemajuan Tiongkok, tidak ada teknologi atau pengetahuan tentang membudidayakan dan memproses produk susu yang ada dalam masyarakat Tiongkok kuno.

Buktinya, teori ini terletak pada kesamaan etimologis antara istilah Tiongkok untuk susu fermentasi Mongolia dan istilah doufu atau tahu.

Baca Juga: Hampir Berusia 100 Tahun, Ini Dia Fakta Seru Jam Gadang di Padang

Di Asia

Tahu kedelai diketahui menjadi makanan yang umum dikonsumsi di Tiongkok pada abad ke-2 Sebelum Masehi.

Meski produksi tahu kedelai zaman dulu tidak identik dengan yang ada sekarang, standarisasi teknik pembuatan tahu sudah dilakukan.

Di Tiongkok, secara tradisional tahu kedelai dijadikan persembahan ketika mengunjungi makam kerabat yang meninggal.

Menurut tradisi, tahu kedelai adalah satu-satunya makanan yang cukup lunak bagi roh yang sudah lama kehilangan dagu dan rahangnya.

Sebelum ada mesin pendingin, tahu kedelai sering dijual hanya selama musim dingin. Karena jika tidak ditempatkan pada kondisi dingin, tahu kedelai yang tersisa akan rusak dan tidak bisa dimakan.

Baca Juga: Aneh! Di Jepang Ada Penyakit yang Membuat Penderitanya Takut Bertemu Orang Lain, Apa Namanya?

Diperkenalkan di Jepang

Tahu dan teknik produksinya diperkenalkan ke Jepang di akhir abad ke delapan. Penyebaran juga dilakukan di berbagai bagian Asia Timur.

Di Jepang, sajian tahu kedelai pertama kali dipersembahkan untuk Kuil Kasuga di Nara pada tahun 1183.

Peningkatan penerimaan tahu kedelai mungkin bertepatan dengan kebangkitan agama Budhha, karena merupakan sumber protein penting dalam diet vegetarian.

Tahu kedelai kini sudah menjadi makanan pokok di banyak negara Asia termasuk Indonesia. Tentunya dengan variasi regional yang halus dalam metode produksi, tekstur, rasa, dan penggunaan.

(Penulis: Serafica Gischa)

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Lihat juga video ini, yuk!