Perjanjian Renville Dibuat untuk Membagi Wilayah Kekuasaan Indonesia dan Belanda, tapi Justru Merugikan Indonesia, Apa Alasannya?

By Tyas Wening, Kamis, 23 April 2020 | 11:58 WIB
Perwakilan Indonesia dalam perundingan Perjanjian Renville (Wikimedia Commons)

Perjanjian Renville Justru Semakin Merugikan Indonesia

Perjanjian Renville yang awalnya dibentuk untuk menyelesaikan masalah wilayah antara Indonesia dan Belanda ternyata justru merugikan pihak Indonesia, teman-teman.

Wilayah kekuasaan Indonesia menjadi semakin sedikit dan sempit.

Selain itu, setelah Perjanjian Renville ditandatangani, Belanda justru menguasai wilayah-wilayah penghasil pangan serta sumber daya alam di Indonesia.

Wilayah kekuasaan Indonesia juga terkepung di antara wilayah kekuasaan Belanda.

Baca Juga: Memperingati Hari Guru Nasional, Ketahui Sejarah Organisasi PGRI, yuk!

Hal ini membuat Indonesia kesulitan mendapatkan pangan, sandang, dan senjata, serta terjadi blokade ekonomi di Indonesia yang diterapkan oleh Belanda.

Belanda juga langsung mengumumkan pemerintahannya di Sumatra, padahal sebagian Sumatra adalah wilayah kekuasaan Indonesia, nih.

Hal ini tentu membuat Belanda kembali mengingkari dan melanggar Perjanjian Renville, sama seperti Perjanjian Linggarjati.

Baca Juga: Anak-Anak Jadi Pembawa Pesan Rahasia Saat Perang Dunia I, Ini Fakta Perang Dunia I yang Jarang Diketahui

Bahkan pada 18 Desember 1948, Belanda melakukan penyerangan ke ibu kota Indonesia saat itu, yakni Yogyakara dan dikenal sebagai Agresi Militer II.

Sebelum penyerangan ini, berbagai pendukung pemerintah mulai menarik dukungannya, nih, sebagai bentuk penolakan atas keputusan yang sudah dijalankan.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id