Air Minum dalam Kemasan Ternyata Ada Beragam Jenisnya, Mana yang Sering Kamu Konsumsi?

By Sarah Nafisah, Minggu, 31 Mei 2020 | 16:00 WIB
Air minum dalam kemasan (pixabay/Willfried Wende)

Bobo.id - Manusia harus memenuhi kebutuhan cairan setiap harinya. Hal ini karena di dalam tubuh manusia terkandung 60 hingga 70 persen air.

Kandungan air inilah yang menjaga tubuh kita tetap terhidrasi. Namun, cairan ini bisa saja berkurang dan menghilang karna aktivitas yang kita lakukan.

Baca Juga: Mulai Kurangi, Minum Soda Terlalu Banyak Bisa Berbahaya untuk Kesehatan! Mulai dari Dehidrasi sampai Diabetes

Karena itu kita sangat disarankan untuk mengonsumsi air putih yang cukup. Hal itu berguna untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

Terkadang saat sedang berada di luar rumah dan lupa membawa air minum, kita biasa membeli air minum dalam kemasan (AMDK).

Air minum dalam kemasan ini bisa kita beli di berbagai tempat dengan harga yang cukup terjangkau.

Tahukah teman-teman? Kalau sebenarnya air minum dalam kemasan ada beragam jenisnya, lo.

Sebelum mengetahui jenis-jenisnya, kita cari tahu terlebih dahulu defininisi air minum layak konsumsi, yuk!

Baca Juga: Ada Beberapa Makanan yang Masih Bisa Dikonsumsi Meski Melewati Tanggal Kedaluwarsa, Bagaimana Keamanannya?

Berikut persyaratan air minum yang baik dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 492 tahun 2010.

Meskipun banyak produk air minum dalam kemasan, tapi tidak semua mempunyai jenis air yang sama.

Air minum dalam kemasan memiliki perbedaan dalam rangkaian prosesnya, kandungan, hingga pH air bisa jadi berbeda.

Ada empat jenis air minum dalam kemasan yang biasa kita temukan di Indonesia. Yuk, cari tahu!

1. Air MineralAir mineral adalah air yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa penambahan mineral dalam prosesnya.

Air mineral biasanya memiliki pH 6-8.5. Pada prosesnya, mineral AMDK ini dipertahankan kealamiannya.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Inilah 5 Jenis Vitamin untuk Tubuh yang Harus Dipenuhi Setiap Harinya!

2. Air DemineralAir demineral tak mengandung mineral. Kandungan mineralnya dihilangkan saat pemrosesannya, yang diproses dengan cara destilasi, reverse osmosis, atau deionisasi.

Air demineral biasanya memiliki pH 5.0-7.5.

3. Air OksigenAir oksigen bisa berupa air mineral atau air demineral. Hanya saja pada prosesnya ditambahkan oksigen dalam jumlah tertentu.

Air mineral beroksigen memiliki pH 6.0-8.5. Sedangkan air demineral beroksigen memiliki pH 5.0-7.5.

Baca Juga: Sering Dilakukan Banyak Orang, Ini Kebiasaan Menggunakan Laptop yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Lagi

4. Air pH TinggiAir pH tinggi atau biasa juga disebut dengan air alkali merupakan air minum dalam kemasan yang diproses secara elektrolisis maupun ionisasi dan memiliki pH sekitar 8.5-9.97.

Lalu, bagaimana cara memilih air minum dalam kemasan yang baik untuk tubuh kita?

Semua air minum di dalam kemasan boleh dan layak dikonsumsi selama ada izin resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Namun sangat disarankan untuk mengonsumsi air mineral sebagai konsumsi harian. Air mineral memiliki pH normal dan mengandung mineral alami yang bermanfaat untuk tubuh kita.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com