Bobo.id - Agar suatu penyakit cepat sembuh, maka kita harus minum obat sesuai dengan anjuran yang sudah diberikan.
Namun selain obat untuk menyembuhkan, penyakit juga bisa dicegah sebelum menyerang tubuh, salah satunya adalah dengan vaksinasi, atau pemberian vaksin.
Vaksin yang diberikan akan bekerja dengan memperkuat sistem imun alami yang sudah dimiliki oleh tubuh, sehingga akan membantu tubuh dalam melawan virus yang menyerang tubuh nantinya.
Saat ini, sudah ada beberapa virus yang bisa dicegah dengan vaksin, seperti flu, cacar air, hingga polio.
Meski begitu, ada juga penyakit akibat virus yang belum ditemukan vaksinnya, nih, teman-teman, seperti virus yang saat ini tengah menjadi pandemi global, yaitu Covid-19.
Ternyata ada beberapa alasan mengapa ada virus yang sudah ditemukan vaksinnya, namun ada juga virus yang belum memiliki vaksin.
Beberapa Virus Sudah Bisa Dicegah dengan Pemberian Vaksin
Ketika masih bayi hingga usia tertentu, ada beberapa pemberian vaksin wajib saat imunisasi.
Seperti vaksin polio, campak, hepatitis B, dan beberapa vaksin lainnya.
Namun bukan hanya saat masih bayi saja, nih, kita mendapatkan vaksin, karena ada juga vaksin yang diberikan saat dewasa.
Contohnya adalah vaksin flu yang seharusnya didapatkan setiap setahun sekali, untuk mencegah tubuh mengalami infeksi virus influenza.
Pemberian vaksin ini membuktikan kalau ada beberapa penyakit akibat virus yang bisa dicegah dengan pemberian vaksin.
Sayangnya, masih ada beberapa penyakit akibat virus yang belum ditemukan vaksinnya, nih, teman-teman, seperti penyakit HIV.
Berbagai Faktor yang Menyebabkan Ada Virus yang Belum Ditemukan Vaksinnya
Saat ini, penyakit cacar bisa dicegah dengan pemberian vaksin pada usia tertentu.
Padahal, cacar yang merupakan salah satu penyakit tertua ini sempat menjadi penyakit yang mematikan sebelum vaksinnya ditemukan sekitar tahun 1980-an.
Begitu juga flu, yang pernah menjadi pandemi global, yaitu flu Spanyol di tahun 1918 yang juga menjadi pandemi besar saat itu.
Baca Juga: Bisa Pengaruhi Khasiat Obat yang Dikonsumsi, Hindari Makan Buah-buahan Ini Setelah Minum Obat
Namun setelah vaksin untuk flu ditemukan, saat ini flu menjadi penyakit yang cukup mudah disembuhkan.
Ternyata ada berbagai faktor yang menyebabkan penyakit akibat virus memiliki vaksin ataupun tidak, teman-teman.
1. Biaya Pembuatannya yang Mahal
Beberapa penyakit akibat virus sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya, seperti HIV yang mengandalkan obat tertentu untuk mencegah virusnya semakin berkembang.
Sedangkan pembuatan vaksin untuk Covid-19 yang menyebabkan pandemi global sampai saat ini masih terus diteliti oleh para ilmuwan.
Faktor pertama yang menyebabkan beberapa virus tidak memiliki vaksin adalah karena biaya pembuatannya yang mahal.
Untuk membuat vaksin, diperlukan waktu selama bertahun-tahun untuk melakukan penelitian.
Selain itu, ada banyak pihak yang juga dilibatkan dalam penelitian untuk menghasilkan vaksin yang tepat.
Belum lagi dalam penelitian untuk mencari vaksin yang tepat dibutuhkan berbagai percobaan untuk mengetahui apakah vaksin sudah berhasil mencegah infeksi virus.
Mengutip dari situs Today I Found Out, pembuatan dan pemasaran vaksin untuk sebuah virus saja kadang bisa menghabiskan lebih dari satu miliar dollar, teman-teman! Wah, ternyata banyak sekali dana yang dibutuhkan untuk membuat vaksin, ya.
2. Pengujian Vaksin Membutuhkan Waktu Lama
Vaksin tentu dibutuhkan oleh berbagai pihak dan banyak masyarakat dunia agar tidak mengalami infeksi virus itu.
Namun setiap orang tentu punya reaksi yang berbeda pada vaksin yang diberikan, sehingga dibutuhkan pengujian yang teliti pada vaksin yang sudah dibuat.
Hal inilah yang kemudian menjadi faktor lainnya mengapa ada beberapa virus yang belum ditemukan vaksinnya, yaitu karena penelitian dan pengujuan vaksin membutuhkan waktu yang lama.
Ada beberapa tahap yang dibutuhkan untuk pengembangan vaksin suatu virus. Tahap pertama adalah eksplorasi pra-klinis atau penyelidikan sebelum dimulainya penelitian.
Baca Juga: Meski Nyaman, 3 Hal Ini Harus Diperhatikan Jika Sering Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman
Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan berbagai hasil mengenai virus yang sedang berkembang.
Setelah itu, masih ada tiga tahap dari pengembangan klinis, yang dilakukan pada ratusan sukarelawan atau peserta penelitian.
Tahap satu akan dimulai dengan pemberian vaksin pada sekelompok kecil sukarelawan untuk mengetahui apakah dosis terendah efektif untuk melawan virus.
Kalau tahap ini berhasil, maka akan dilakukan fase kedua yang melibatkan ratusan peserta penelitian yang lebih beragam.
Baca Juga: Malas Mandi Saat Liburan, Apa yang Akan Terjadi Pada Tubuh Kita?
Tujuan dari penelitian fase kedua ini adalah untuk melihat apakah vaksin bisa mencegah perkembangan virus dan apa ada efek samping yang muncul.
Nah, kalau penelitian pada fase kedua ini berhasil, selanjutnya dilakukan pemberian vaksin pada lebih banyak orang, yaitu sekitar tiga ribu orang dalam jangka waktu tertentu.
Namun kalau pemberian vaksin ini tidak berhasil atau gagal, maka harus dilakukan penelitian kembali, yang akan memakan lebih banyak waktu.
3. Virus Selalu Berkembang
Faktor lainnya yang membuat beberapa virus belum ditemukan vaksinnya adalah karena virus tadi selalu berkembang.
Peneliti dan para ilmuwan mungkin sudah membuat vaksin untuk virus yang sedang berkembang dan menyerang penduduk dunia saat ini.
Namun sayangnya, setelah vaksin dibuat dan mampu mencegah virus berkembang di tubuh, virus tadi akan berkembang dan berubah menjadi virus baru.
Akibatnya, jenis virus yang belum ditemukan vaksinnya ini akan tetap menyerang tubuh.
Saat vaksin untuk flu dibuat, para ilmuwan mengambil sekitar tiga sampai empat jenis virus flu, kemudian membuat vaksin untuk sampel yang sudah diambil.
Baca Juga: Sering Tidur Larut Malam Saat Liburan? Kebiasaan Ini Bisa Berdampak Buruk bagi Tubuh, Apa Saja?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Tonton video ini juga, yuk!