Bisa Berdampak Buruk bagi Otak, Hindari Kebiasaan Mengonsumsi 3 Makanan Ini

By Avisena Ashari, Rabu, 24 Juni 2020 | 09:02 WIB
Ilustrasi makanan kemasan dan makanan instan yang mengandung bahan tambahan yang tidak baik untuk otak (Designed by azerbaijan_stockers / Freepik)

Kandungan gula yang tinggi dalam darah juga bisa meningkatkan risiko demensia. Penyakit demensia menyebabkan gangguan otak yang ditandai dengan gangguan ingatan dan proses berpikir lainnya di otak.

Jadi, sebisa mungkin tidak terlalu sering mengonsumsi minuman manis kemasan, ya.

Lebih baik perbanyak minum air putih, susu, atau teh dan jus buah yang dibuat di rumah.

Kandungan gula buatan seperti aspartam juga sering ditambahkan pada minuman atau makanan bebas gula.

Namun, jika terlalu banyak dikonsumsi, ini bisa menyebabkan masalah fungsi kognitif otak dan emosi.

Makanan Instan

Makanan kemasan juga biasanya diberi gula tambahan, lemak tambahan, dan garam yang tinggi. Makanan ini misalnya keripik, permen, mi instan, saus instan, dan makanan instan lainnya.

Selain mengandung banyak bahan tambahan, makanan instan biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisinya.

Salah satu pengaruh buruk mengonsumsi terlalu banyak makanan instan bagi otak adalah berkurangnya produksi molekul braind-derived neurotrophic factor (BDNF).

Molekul ini ditemukan di berbagai bagian otak termasuk hippocampus. Hippocampus merupakan bagian otak yang penting untuk ingatan jangka panjang, proses pembelajaran, dan pertumbuhan sel saraf.

Karenanya, jika produksi BDNF berkurang, kemampuan otak di atas juga bisa menurun.

Baca Juga: Cokelat Dikenal Baik untuk Otak, Ternyata Kandungan Inilah yang Jadi Rahasianya!