Jin Sepanjang yang tidak takut akan Tombak Kyai Pleret pun akhirnya memulai pertarungan dengan Pangeran Purbaya.
Begitu juga dengan pasukan jinnya, yang bertarung melawan pasukan yang dibawa oleh Pangeran Purbaya.
Namun Tombak Kyai Pleret yang dibawa oleh Pangeran Purbaya ternyata bisa membuat Jin Sepanjang terdesak dan mundur.
Sambil pergi, Jin Sepanjang mengatakan bahwa dirinya tetap akan menuntut balas karena sudah mengubah hutan tempatnya tinggal menjadi perkampungan.
Baca Juga: Pertempuran Ambarawa Dipimpin Jenderal Sudirman, Mengusir Pasukan Sekutu dengan Strategi Supit Urang
Hutan Kedu Dibuka untuk Menjadi Perkampungan
Setelah kepergian Jin Sepanjang, Pangeran Purbaya mulai memimpin pasukannya untuk membuka Hutan Kedu.
Beberapa waktu kemudian, sebagian wilayah Hutan Kedu sudah berubah menjadi desa kecil yang subur dan mulai banyak warga yang berdatangan untuk menetap.
Salah satu warga yang tinggal di desa baru ini adalah Kyai Keramat besarta istrinya, Nyai Bogem dan anak perempuannya yang bernama Rara Rambat.
Rara Rambat kemudian menikah dengan salah satu tentara Kerajaan Mataram, yaitu Raden Kuning.
Baca Juga: Ada Perpustakaan Kuno di Kerajaan Kuno Asyur! Seperti Apa Isinya?
Pesta pernikahan Rara Rambat dengan Raden Kuning digelar secara meriah dan menarik perhatian Jin Sepanjang. Mengetahui hal ini, Jin Sepanjang kemudian menemukan jalan untuk membalaskan dendamnya dan mengubah penampilannya menjadi seperti seorang manusia.
Suatu hari, seorang laki-laki bernama Sonta datang menemui Kyai Keramat dan mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi pelayan Kyai Keramat dan langsung diterima oleh Kyai Keramat.