Pentingnya Membatasi Konsumsi Garam untuk Ginjal, Bisa Memicu Penyakit Ginjal Jika Terlalu Banyak

By Iveta Rahmalia, Senin, 15 Maret 2021 | 18:30 WIB
Ilustrasi ginjal (pixabay/azwer)

Bobo.id – Ginjal punya fungsi penting untuk tubuh, yakni menyaring darah dan membuang limbah serta racung di tubuh kita. 

Kalau ginjal terganggu, limbah dan racun bisa mengendap di tubuh. 

Karena itu, kita harus menjaga ginjal agar tetap sehat. Salah satu caranya adalah dengan membatasi asupan garam di tubuh. 

Baca Juga: Segera Tinggalkan 5 Kebiasaan Buruk Ini Jika Tak Ingin Ginjalmu Rusak! Salah Satunya Terlalu Banyak Makan Daging

Pengaruh Garam pada Ginjal

Selain membersihkan darah, ginjal berperan dalam mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan air, hingga mengaktifkan vitamin D.

Tubuh kita mengeluarkan cairan yang tidak diperlukan dengan cara menyaring darah melalui ginjal.

Rupanya, proses itu memerlukan adanya keseimbangan antara sodium dan potassium di tubuh.

Keseimbangan sodium and potassium ini berguna untuk menarik air di sepanjang dinding aliran darah ke saluran di ginjal.

Jika seseorang memiliki pola makan tinggi garam, maka bisa menganggu keseimbangan sodium. Yap, garam mengandung sodium, teman-teman.

Ketidakseimbangan garam di tubuh bisa menyebabkan ginjal mengalami penurunan fungsi dan mengeluarkan lebih sedikit air. Ini menyebabkan tekanan darah yang tinggi.

Tekanan darah tinggi membuat ginjal tertekan dan bisa menyebabkan penyakit ginjal.

Dampak Mengonsumsi Terlalu Banyak Garam

Sodium dalam garam memang penting untuk mengendalikan tekanan darah. Namun jumlahnya harus seimbang.

Mengonsumsi terlalu banyak garam bisa meningkatkan jumlah protein di urin.

Tingginya jummlah protein dalam cairan urin juga merupakan faktor risiko penurunan fungsi ginjal.

Pada seseorang yang sudah mengalami gangguan pada ginjal, pola makan tinggi garam juga sebaiknya dihindari karena bisa semakin memperparah kondisi penyakit ginjal.

Baca Juga: Ada Banyak Cara untuk Menjaga Kesehatan Ginjal, Salah Satunya dengan Makan 5 Buah Ini! Ada Buah Favoritmu?

Jika seseorang memiliki gangguan atau penyakit ginjal kronis, ginjalnya tidak bisa bekerja mengeluarkan kelebihan garam dan cairan, sehingga mengakibatkan penumpukan di dalam tubuh.

Penumpukan garam dan cairan di dalam tubuh bisa menyebabkan beberapa kondisi, yaitu:

1. Tekanan darah tinggi

2. Pembengkakan pergelangan kaki, tangan, dan bengkak pada bagian bawah mata

3. Sesak napas.

Bahkan, pola makan yang terlalu banyak garam juga tidak baik bagi jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah.

Pada intinya, kesimbangan kadar air dan gadam di dalam tubuh memengaruhi kesehatan jantung dan ginjal serta kesehatan pembuluh darah.

Membatasi Asupan Garam

Sejak dulu, garam ditambahkan pada makanan manusia sebagai bahan pengawet, sebelum ada mesin pendingin.

Lidah kita juga sudah terbiasa mengonsumsi makanan yang diberi garam tambahan.

Namun, kita bisa membatasi asupan garam yang cukup bagi tubuh dan tidak berlebihan, kok, yaitu paling banyak 6 gram setiap harinya untuk orang dewasa. Enam gram garam itu sama dengan sekitar 1,25 sendok teh.

Baca Juga: Salah Satunya Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal, Inilah 4 Bahaya Jika Tubuh Kelebihan Vitamin D

Meski mungkin teman-teman tidak mengonsumsi makanan dengan garam sebanyak itu, jangan lupakan juga bahwa ada garam pada camilan atau makanan ringan.

Sebaiknya, selalu periksa label nutrisi yang ada pada label makanan supaya bisa mengetahui asupan garam dari makanan yang sudah diproses.

Oh iya, dalam label kemasan, garam bisa dituliskan dengan nama garam batu, garam laut, bumbu, bawang atau garam ayam, baking powder, monosodium glutamate, dan sodium bicarbonate.

Penyebab Penyakit Ginjal

Gangguan ginjal paling banyak disebabkan oleh kondisi diabetes dan tekanan darah tinggi. Karenanya, dua hal penyebab kondisi itu juga harus diperhatikan.

Meski gangguan ginjal disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar sodium, namun penyebab kondisi di atas juga perlu dipertimbangkan.

Sehingga, makanan yang kita konsumsi sebaiknya dikendalikan jumlah gula, lemak dan garamnya (sodium).

Yuk, hindari mengonsumsi lima makanan ini secara berlebihan agar asupan gula, lemak, dan garam terkendali.

Baca Juga: Waspada, Ini Bedanya Sakit Pinggang Biasa dan Sakit Pinggang Karena Gangguan Ginjal

Mayones

Siapa yang suka mayones? Mayones memang lezat, namun sebaiknya kita membatasi konsumsinya, nih.

Tahukah kamu? Satu sendok makan mayones mengandung 103 kalori, lo.

Mayones memiliki kalori yang tinggi sekaligus kandungan lemak jenuh yang tinggi.

Ada juga mayones yang rendah kalori dan bebas lemak, namun tinggi kandungan sodium dan gulanya, serta zat tambahan lainnya.

Soda

Minuman yang satu ini memiliki kandungan gula yang tinggi.

Soda juga mengandug kalori yang tinggi, teman-teman. Jika tubuh kelebihan kalori, maka bisa menyebabkan kelebihan berat badan.

Sekitar satu kaleng soda berukuran 350 mililiter (12 oz) mengandung 152 kalori.

Penelitian juga menghungkapkan bahwa soda bisa berhubungan dengan masalah gigi, tulang, penyakit ginjal, dan sindrom metabolisme.

Baca Juga: 5 Makanan Murah dan Mudah Didapatkan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal, Sering Konsumsi?

Daging Olahan

Daging olahan seperti sosis, daging asap, kornet, mengandung sodium dan nitrat yang tinggi.

DIbangingkan dengan daging merah olahan, lebih aman bila mengonsumsi daging yang lebih sedikit kandungan lemaknya seperti ayam.

Jika mengonsumsi daging olahan, pilihkah yang kandungan sodium dan nitratnya lebih rendah.

Makanan Beku

Makanan beku bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, misalnya makanan beku yang diproses, seperti pizza beku.

Makanan beku yang diproses dengan berat biasanya mengandung gula, garam, dan lemak yang tersembunyi.

Namun, makanan beku ada juga yang memiliki sodium rendah atau tidak diberi tambahan sodium. Karenanya selalu periksa label kemasan makanan beku itu, ya.

Baca Juga: Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Ginjal, Makanan-Makanan Ini Juga Enak dan Segar!

Mentega

Meski bisa melezatkan makanan, mentega juga terbuat dari lemak hewan dan bisa mengandung kolesterol , serta tinggi lemak jenuh.

Margarin yang terbuat dari minyak sayur juga mengandung lemak trans.

Jadi, sebaiknya batasi penggunaan keduanya dalam makanan, ya.

(Penulis: Avisena Ashari)

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com