Bobo.id - Susu selama ini dikenal sebagai minuman yang enak dan bergizi.
Kandungan susu yang berupa fosfor, kalsium, protein, zat besi, vitamin D, vitamin B1, dan vitamin C bisa membawa sejumlah manfaat kesehatan.
Setidaknya, dengan meminum susu secara rutin kita akan merasakan kesehatan gigi dan tulang meningkat, meningkatkan pertumbuhan otot, menjaga tekanan darah, serta membantu mempercepat penyembuhan luka.
Namun, meskipun menyehatkan tetapi ada beberapa orang yang alergi pada susu, lo. Reaksi alergi ini bisa ringan, sedang, hingga parah dan mengancam nyawa.
Lalu, apa saja gejala, penyebab, dan cara perawatan pada orang yang mengalami alergi susu? Untuk mengetahuinya teman-teman bisa menyimak penjelasannya berikut ini.
Gejala Alergi Susu
Gejala alergi yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, berikut ini gejala-gejala alergi susu yang sering dialami:
- Gatal-gatal di badan.
- Sesak napas hingga mengeluarkan suara seperti bersiul (mengi)
Baca Juga: Mana yang Lebih Enak dan Sehat? Kenali Perbedaan Tahu Sutra dan Tahu Biasa
- Gatal dan kesemutan di sekitar mulut.
- Pembengkakan di sekitar mulut.
- Muntah.
- Batuk.
Gejala alergi susu sebenarnya berbeda alergi protein susu, yaitu laktosa.
Alergi laktosa tidak dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh, sedangkan alergi susu dipengaruhi sistem kekebalan tubuh kita.
Jadi gejalanya bisa berbeda, alergi laktosa biasanya akan mengalami gejala kembung, diare, dan buang gas terus-menerus.
Penyebab Alergi Susu
Setidaknya penyebab alergi susu ada dua, yaitu kerusakan sistem kekebalan tubuh dan sindrom enterokolitis.
Baca Juga: Tak Bisa Minum Susu? Coba Penuhi Asupan Kalsium dari 5 Makanan Ini
Meskipun begitu, alergi susu juga bisa disebabkan karena faktor keturunan. Jadi pastikan juga, apakah keluarga teman-teman mengalami gejala alergi susu atau tidak.
1. Kerusakan Sistem Kekebalan Tubuh
Umumnya setiap alergi yang teman-teman alami disebabkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh kita menganggap kandungan susu ini berbahaya dan sistem imun tubuh akan membentuk antibodi.
Dengan begitu, antibodi kita bisa melawan zat alergi yang ada di susu. Sedangkan, zat alergi pada susu pemicu alergi susu ini adalah kasein dan whey.
Kasein bisa ditemukan di bagian padat susu yang mengental dan whey ada di bagian cairan susu.
Salah satu atau kedua zat tersebut bisa memicu reaksi alergi pada tubuh kita.
2. Sindrom Enterokolitis
Sindrom enterokolitis ini adalah peradangan yang terjadi pada usus besar atau usus halus.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini 3 Cara Tepat Merebus Susu Agar Tak Kehilangan Manfaatnya
Sindrom ini bisa memicu teman-teman jadi alergi pada asupan tertentu, salah satunya susu.
Biasanya, reaksi dari sindrom enterokolitis, pasiennya mengalami muntah dan diare setelah beberapa jam meminum susu.
Perawatan pada Orang yang Alergi Susu
Jika kita atau ada anggota keluarga lain yang mempunyai alergi susu. Teman-teman bisa melakukan cara pencegahan ini, agar gejalanya tidak sering dialami.
1. Memilih Susu yang Mengandung Formula Hypoallergenic
Susu yang mengandung formula hypoallergenic saat ini mudah teman-teman temukan di toko-toko susu terdekat.
Susu ini juga dikenal sebagai susu HA yang bisa memecah protein susu seperti kasein dan whey.
Pilihlah produk susu HA yang diproduksi dengan baik, sehingga ampuh mencegah gejala alergi muncul ketika kita meminum susu.
2. Meminum Susu Kedelai
Baca Juga: Tak Hanya Susu, Air Rebusan Cengkih Ternyata Juga Bisa Bikin Tulang Kuat dan Sehat
Selain dari produk hewani, susu juga bisa dihasilkan dari produk nabati. Salah satunya adalah susu kedelai, meskipun bukan susu sungguhan.
Tetapi, kandungan nutrisi yang ada di susu kedelai tidak bisa disepelekan.
Nah, itulah pengertian dari alergi susu, gejala, penyebab, dan cara perawatan jika kita atau orang lain mengalami alergi pada susu.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.