Bobo.id - Menjelang momentum Ramadan, harga bahan-bahan pokok mulai mengalami kenaikan.
Menurut pakar agribisnis dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Khrisnammurti, salah satu alasan naiknya harga bahan pokok adalah akibat pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 ini telah mengganggu rantai pasokan bahan-bahan pokok secara global.
Beliau menambahkan bahwa adanya lockdown di beberapa wilayah menyebabkan kontainer tidak jalan, kapal tidak jalan, sehingga mengganggu rantai pasok secara global.
Sedangkan beberapa jenis bahan pokok di Indonesia berasal dari hasil impor dari luar negeri.
Bahan Pokok Naik Harga
Adapun beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga menjelang momen Ramadan antara lain sebagai berikut.
1. Daging Sapi
Dilansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pada Kamis (10/3/2022), harga daging sapi kualitas I naik 0,19 persen atau sebesar Rp 250 per kg, menjadi Rp 131.150 per kg.
Baca Juga: Daging Merah Bisa Timbulkan Bau Badan, Ini 6 Makanan Pengganti Daging Merah yang Lezat dan Sehat
Harga daging sapi di DKI Jakarta sendiri mencapai Rp 145.000 per kg. Sementara harga daging sapi tertinggi, mencapai Rp 145.500 per kg yang terjadi di Aceh.
Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi mengatakan, kenaikan harga daging sapi terjadi lantaran harga daging sapi di Australia mengalami kenaikan.
Menurutnya, 93 persen kebutuhan sapi siap potong untuk tiga provinsi Indonesia yakni Jakarta, Banten, dan Jawa Barat berasal dari Australia. Sementara sisanya, berasal dari sapi lokal.
2. Daging Ayam
Masih bersumber dari PIHPS, harga daging ayam ras segar pada Kamis (10/3/2022) juga terpantau naik.
Kenaikan harga sekitar 0,45 persen atau sebesar Rp150 per kg, menjadi Rp 36.200 per kg.Adapun di DKI Jakarta, harga daging ayam mencapai Rp 36.850 per kg.
Sedangkan lonjakan harga daging ayam tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni sebesar Rp 47.250 per kg.
3. Minyak Goreng
Meski pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng pada 1 Februari 2022 lalu, nyatanya keberadaan minyak goreng hingga kini masih langka.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Beli, Ini 5 Ciri Minyak Goreng Asli yang Aman untuk Tubuh
Pemerintah menetapkan HET untuk minyak goreng kemasan premium dan kemasan sederhana masing-masing Rp 14.000 ribu per liter dan Rp 13.500 per liter.
Sementara untuk minyak curah, dihargai sebesar Rp 11.500 per liter. Namun akibat kelangkaan, harga minyak goreng diperkirakan masih akan naik.
Per 10 Maret 2022, PIHPS mencatat harga minyak goreng kemasan bermerek 1 naik sebesar 0,49 persen menjadi Rp 20.550 per liter. Harga tersebut berbeda-beda tiap provinsi.
Di DKI Jakarta misalnya, harga minyak dibanderol Rp 20.000 per liter. Sedangkan harga tertinggi terjadi di Sulawesi Tenggara, yakni sebesar Rp 53.150 per liter.
4. Gula Pasir
Harga gula pasir lokal juga terpantau mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen atau Rp 50 per kg, menjadi Rp 14.250 per kg.
Adapun di DKI Jakarta, harga gula pasir mencapai Rp 14.150 per kg. Sedangkan lonjakan harga gula pasir tertinggi terjadi di Papua, yakni sebesar Rp 16.000 per kg.
5. Tahu dan Tempe
Harga kedelai yang melonjak menyebabkan panganan olahannya seperti tahu dan tempe ikut melonjak.
Dilansir dari Kompas.com, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyebut, lonjakan harga kedelai dipengaruhi oleh produksi dan pasokan kedelai dunia yang berkurang.
Hal itu menyebabkan harga kedelai di tingkat importir Indonesia pada pekan pertama Februari 2022 tembus ke angka Rp 11.240 per kg.
(Penulis : Diva Lufiana Putri)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.