Nah, saat dikejutkan dengan suara alarm yang kencang, saraf simpatik akan dipaksa untuk aktif.
Akibatnya, otak kita akan lebih banyak memproduksi hormon kortisol dan hormon adrenalin.
Hormon kortisol dan adrenalin adalah senyawa kimia yang membuat kita aktif terjaga.
Namun, sisi buruknya adalah hormon kortisol dan adrenalin bisa membuat tubuh kita stres.
Sebab, hormon kortisol dan adrenalin bisa membuat otot berkontraksi terus-menerus, sehingga membuat kita merasa tertekan.
Akibatnya, kita akan bangun dengan rasa panik, marah, bahkan sering mengalami sakit kepala.
Alarm Disarankan untuk Dinonaktifkan Saat Liburan
Baca Juga: Sering Bangun Sebelum Alarm Berbunyi? Ini yang Sebenarnya Terjadi di Otak
Oleh sebab itu, kita disarankan untuk membuat otak rileks selama liburan dengan cara menonaktifkan alarm bangun di pagi hari.
Dengan begitu, kita tidak akan bangun dalam keadaan tertekan.
Teman-teman tenang saja, adanya ritme sirkadian akan membantu kita untuk bangun di pagi hari dengan sendirinya, kok. Asalkan kita tidak begadang dan tidur cukup pada malam sebelumnya.
Gunakan Suara Lembut untuk Alarm