Oleh karena banyak permasalahan di kabinetnya, Natsir pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Kabinet kedua pada masa Demokrasi Liberal adalah Kabinet Sukiman yang berlangsung pada April 1951 hingga April 1952.
Masalah yang dihadapi pada kabinet ini kurang lebih sama dengan kabinet sebelumnya, yakni PNI yang menentang beberapa kebijakan.
Akhirnya kabinetnya mendapatkan mosi tidak percaya dari PNI. Perlu diketahui, PNI merupakan partai politik yang dibentuk Soekarno.
Mosi tidak percaya ini diberikan atas dugaan penyelewengan teknis dan ideologi terkait dana bantuan asing, Mutual Security Act (MSA).
Kabarnya, kabinet ini menandatangani perjanjian dengan MSA dari Amerika Serikat terkait persetujuan bantuan ekonomi dan senjata.
Oleh karena mosi tidak percaya itu, akhirnya Kabinet Sukiman ini pun berakhir pada 23 Februari 1952.
3. Kabinet Wilopo
Kabinet Wilopo beranggotakan para pakar yang ahli di bidangnya. Oleh sebab itu, kabinet ini sering disebut dengan zaken kabinet.
Berdasarkan catatan sejarah, Kabinet Wilopo ini memimpin pada April 1952 hingga Juni 1953, teman-teman.
Baca Juga: Kapan Indonesia Menerapkan Demokrasi Liberal dalam Pemerintahannya?