Kabinet selanjutnya Burhanuddin Harahap yang berlangsung Agustus 1955-Maret 1956. Kabinet ini berhasil melaksanakan pemilu 1955.
Hal ini tentu menjadi prestasi tersendiri karena pemilu 1955 dianggap sebagai pemilu yang paling demokratis, lo.
Kabinet Burhanuddin Harahap kemudian bubar pada 3 Maret 1956 karena tugas-tugasnya sudah selesai.
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II
Dari hasil pemilu 1955 yang terlaksana, Ali Sastroamijoyo kembali dipercaya menjadi Perdana Menteri pada Maret 1956 hingga Maret 1957.
Partai yang dipimpin oleh Ali Sastroamijoyo yakni PNI mendapatkan suara terbanyak, teman-teman.
Namun, akhirnya Ali Sastroamijoyo pun terpaksa harus menyerahkan kembali mandatnya kepada presiden.
Hal ini diketahui karena terjadi perpecahan pada tubuh kabinetnya, yakni antara PNI dan Masyumi.
Kabinet terakhir di masa demokrasi liberal adalah Kabinet Djuanda yang berlangsung pada Maret 1957 hingga Juli 1959.
Ada lima program kerja utama dan dijalankan Djuanda Kartawijaya saat memimpin kabinet, antara lain:
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Jenis-Jenis Demokrasi di Dunia