Hal itu terjadi karena makanan yang dibakar atau dipanggang dapat menghasilkan zat yang disebut sebagai advance glycation end products (AGEs).
Bila tingkat AGEs yang dikonsumsi terlalu tinggi, akan berdampak pada resistensi insulin hingga stres pada sel-sel tubuh dan juga peradangan.
Insulin yang terganggu akan menyebabkan proses perubahan gula menjadi energi ikut terganggu.
Jadi, tanpa insulin atau terjadinya resistensi insulin bisa berdampak pada pengendapan gula dalam darah.
Karena itu, mengonsumsi makanan yang dibakar bisa memicu risiko diabetes tipe 2 menjadi lebih tinggi.
Cara Mengurangi Risiko Bahaya Makan Makanan Dibakar
Meski memiliki banyak dampak buruk, tapi teman-teman bisa mengurangi berbagai risiko tersebut, lo.
Teman-teman tetap bisa mengonsumsi makanan dibakar dengan beberapa cara berikut.
Pertama, bakar daging atau makanan lain menggunakan kompor gas atau elektrik.
Hindari menggunakan arang yang suhunya tidak bisa dikontrol dan meningkatkan risiko penyakit lebih banyak.
Lalu bakar daging dan bahan makanan lain dengan suhu kecil dan dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: 6 Sayuran yang Tak Boleh Dikonsumsi Berlebihan oleh Pasien Asam Lambung, Salah Satunya Tomat