Bobo.id - Pada materi sejarah kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, kita akan belajar tentang jenis-jenis historiografi.
Historiografi berasal dari bahasa Yunani, yakni "historia" yang artinya sejarah dan "graphia" artinya penulisan.
Kalau digabung, maka arti dari historiografi adalah penulisan sejarah yang ditulis secara urut dan juga sistematis, lo.
Historiografi juga bisa diartikan sebagai bentuk publikasi tentang peristiwa atau kombinasi peristiwa di masa lampau.
Pada historiografi, kita bisa belajar tentang peristiwa lampau dari penelitian sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kita bisa belajar ilmu sejarah dengan runtut. Misalnya, belajar sejarah Indonesia dari mulai dijajah hingga merdeka.
Bahkan, kisah-kisah pewayangan atau cerita Rama-Shinta dan Hanoman juga merupakan contoh dari historiografi.
Jenis-jenis Historiografi
Tahukah teman-teman? Ternyata, historiografi masih bisa dibedakan lagi berdasarkan ciri dan juga karakteristiknya.
Historiografi itu dibagi menjadi tiga, yakni historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern.
Tentu saja, ketiganya memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing. Untuk itu, cari tahu perbedaan ketiganya, yuk!
1. Historiografi Tradisional
Historiografi tradisionl adalah penulisan sejarah yang eksis pada zaman kerajaan Hindu-Budha hingga kerajaan Islam.
Baca Juga: Apa Perbedaan Historiografi Tradisional dengan Historiografi Modern?
Kutai, Tarumanegara, Kalingga, Sriwijaya, Mataram Kuno, Singasari, dan Majapahit adalah contoh kerajaan Hindu-Budha.
Sementara itu, kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Malaka, aceh, Demak, Banten, Cirebon, Mataram, hingga Gowa.
Saat kita di sekolah dan mempelajari kerajaan-kerajaan itu, maka tulisan itu masuk dalam historiografi tradisional.
Penulisan sejarah tradisional berfungsi untuk merekam dan mewariskan kehidupan dinasti pada generasi penerus.
Ciri umum historiografi tradisional, yakni:
- Bercerita tentang raja dan istana.
- Tujuannya sebagai penerimaan serta pengakuan atas kekuasaan raja.
- Terdapat ketidakpastian keterangan waktu.
- Banyak mengandung unsur mitos.
- Dipengaruhi oleh budaya masyarakat di daerah setempat.
Ada banyak historiografi tradisional yang ditemukan, seperti hikayat Aceh, Babad Tanah Jawi, hingga Babad Majapahit.
2. Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial adalah salah satu penulisan sejarah pada masa kolonialisme atau penjajahan bangsa Eropa di Indonesia.
Historiografi kolonial ini berkembang pesat sejak abad ke-17 M hingga pemerintahan Hindia Belanda pada abad ke-20 M.
Historiografi ini membahas tentang kehidupan warga Belanda di Hindia Belanda dan ditulis oleh orang-orang Belanda.
Tujuan dari penulisan historiografi kolonial ini untuk memperkuat keduudkan kolonial di negara jajahan, seperti Indonesia.
Baca Juga: 5 Tahap Penelitian Sejarah Menurut Ahli dan Contohnya, Materi Sejarah
Ciri-ciri umum historiografi kolonial:
- Sudut pandang penulisannya adalah Neerdelandosentris atau Eropasentris.
- Tulisannya bersifat subjektif pemerintah kolonial.
- Dalam penyusunannya cenderung mengabaikan sumber lokal.
- Mengisahkan sejarah dari orang-orang besar, seperti Daendels dan Raffles.
- Tulisannya bersifat diskriminatif terhadap rakyat Hindia Belanda.
Contoh historiografi kolonial seperti History of Java, Geschiedenis van Inodnesie, dan Geschiedenis van den Indischen Archipel.
3. Historiografi Modern
Historiografi modern adalah penulisan sejarah yang menggunakan metode analisis yang pedomannya ilmu sejarah.
Historiografi modern memaparkan laporan sesuai data dan fakta bersumber asli yang bisa dipertanggungjawabkan.
Yap, fokus utama dari historiografi modern adalah pemaparan data dan fakta dari sebuah peristiwa sejarah.
Adapun fakta itu bisa diperoleh dari metode penelitian sejarah, ilmu bantuan sejarah, dan rekonstruksi sejarah.
Ciri-ciri umum historiografi modern:
- Bersifat objektif.
- Menggunakan metodologi sejarah.
- Melakukan pendekatan multidimensional.
- Interpretasi fakta menggunakan banyak sudut pandang.
- Bersikap kritis.
- Adanya peran-peran rakyat kecil.
Contoh dari historiografi modern adalah Pemberontakan Petani Banten tahun 1888 oleh Sartono Kartodirdjo.
Nah, itulah perbedaan historiografi tradisional, kolonial, dan modern. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu, ya.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan historiografi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.