Biola yang Hilang

By Vanda Parengkuan, Rabu, 18 April 2018 | 13:00 WIB
Ketika Geng LOTRIA dan Samantha tiba di sebuah ruang rias lebar, seorang gadis remaja berkacamata yang sedikit mirip Taras sedang duduk menangis. (Vanda Parengkuan)

"Taras!" terdengar seruan panggilan.

Taras menoleh. "Hei, Samantha. Mana Tabitha? Teman-temanku mau mengucapkan selamat berjuang," ia menyapa gadis yang sedikit lebih tua darinya itu. Tapi Samantha balas menatap Taras dengan cemas tak karuan.

"Gawat, Taras! Kakakku sepertinya tidak jadi tampil hari ini."

Taras mengangkat alisnya dengan heran.

"Kau tahu, alat-alat musik yang akan dipakai hari ini disimpan dalam gedung ini sejak semalam. Tapi ternyata tadi siang ketika kami datang, biola Kak Tabitha hilang tak berbekas!" cerita Samantha cepat.

Geng LOTRIA terbelalak kaget.

"Dimana Tabitha sekarang?" tanya Taras.

"Di belakang panggung. Yuk! Kita ke sana," ajak Samantha.

***

Ketika Geng LOTRIA dan Samantha tiba di sebuah ruang rias lebar, seorang gadis remaja berkacamata yang sedikit mirip Taras sedang duduk menangis.

"Kemarin malam masih ada di lemari," isaknya sedih. "Padahal aku sudah berlatih setengah mati. Masa aku tak bisa tampil hari ini?"

"Aku tahu!" seorang gadis remaja berambut pendek sepertinya punya usul. "Pinjam saja biola milik Nita. Dia kan juga akan tampil dengan biola hari ini."