Selembar Komik untuk Kiria

By Vanda Parengkuan, Sabtu, 7 April 2018 | 13:00 WIB
()

Dengan mulut masih mengunyah cokelat, Luna bergerak memasukkan bungkus cokelat ke dalam tong sampah. Namun sedetik kemudian dia berhenti. Ada yang menarik perhatiannya di dalam tong sampah di rumah pohon Taras. Segumpal kertas yang sudah diremas-remas, berlapiskan cat warna-warni. Luna mengambilnya. Lalu membuka remasan kertas itu. Kepalanya pun langsung miring ke kiri, sementara keningnya berkerut bingung.

"Ini... gambar apa, sih? Bebek? Atau kodok?" Luna bertanya bingung.

Dari kesibukannya main scrabble bersama Ota, Kiria mendongak. Begitu sadar apa yang ada di tangan Luna, Kiria langsung menghambur, merebut kertas itu. "Kucing!" cetusnya kesal.

"Kucing? Ini? Kok, enggak mirip kucing?" tanya Luna tak percaya. "Kamu yang gambar?"

Kiria langsung mencubit Luna gemas. "Uuuh! Luna nih, meledek aja!"

Luna terkikik geli sambil berusaha menghindari cubitan Kiria.

"Kamu lagi kenapa sih, Kiria? Aku perhatikan, beberapa hari ini kerjanya menggambar melulu," tanpa mengangkat wajahnya dari buku yang tengah dibaca, Taras bertanya.

"Aku lagi ikut les menggambar komik," sahut Kiria bangga.

"Les gambar komik? Dimana?" tanya Luna heran.

"Ada, deh! Di dekat sekolahan, kok! Eggak terlalu mahal. Yang ngajar orang Jepang asli lagi!"

Kertas bergambar "kucing" itu sudah berada di tangan Ota. Ota mengerutkan keningnya, sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuk di dagu. "Tapi... melihat hasil gambar Kak Kiria... biarpun enggak terlalu mahal, kayaknya Kak Kiria cuma buang-buang uang, deh!"

"Otaaa!!!" Kiria langsung menjerit gemas. Sedetik kemudian dia sudah mengejar-ngejar Ota yang tertawa-tawa geli.