Banyak masyarakat yang berkunjung kesana untuk berfoto.
Setiap hari ada puluhan warga yang datang berkunjung dan melakukan swafoto di tengah kebun bunga amarilis.
O iya, jika ingin masuk, teman-teman akan dikenakan biaya sebesar Rp10.000 per orang.
Baca Juga : Ada Bunga yang Tidur Saat Matahari Terbenam, Kenapa Begitu, ya?
Nah, di tahun ini, bunga amarilis tidak hanya ada di kawasan Patuk, tetapi di kawasan selatan seperti Kecamatan Tanjungsari warga juga sudah mulai membudidayakannya.
Kemunculan bunga amarilis pada tahun 2015 lalu memang mengundang perhatian banyak orang, teman-teman.
Banyak warga yang kaget akan muncul kebun bunga amarilis karena wilayah Gunung Kidul terkenal sebagai daerah yang gersang.
Baca Juga : Tumbuhan Parasit Padma Raksasa, Bunganya Merekah dengan Indah
Namun, ternyata juga bisa memiliki kebun bunga yang indah. Bunga amarilis merupakan bunga tropis yang berasal dari Afrika Selatan.
Awalnya di Gunung Kidul, bunga ini dianggap gulma, tapi sekarang menjadi tanaman hias di daerah yang gersang.
Baca Juga : Identik dengan Belanda, Ternyata Bunga Tulip Berasal dari Turki
Bunga yang memiliki nama lokal Puspa Patuk ini memang mudah untuk ditanam dan dirawat.
Namun, masa hidup bunga ini hanya bertahan 2-3 minggu. Jika terlalu sering terkena hujan, tanaman bunga akan rusak.
Wah, kota Gunung Kidul, Wonosari berubah menjadi indah dan asri berkat munculnya bunga amarilis ini.
Siapa yang tertarik untuk melihat dan berfoto di tengah kebun bunga amarilis ini?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR