Bobo.id - Teman-teman, rupanya bentuk pesawat terbang juga terinspirasi dari tumbuhan merambat di hutan hujan di Pulau Jawa, lo.
Fakta ini ditemukan 35 tahun lalu oleh Akira Azuma dan Yoshinori Okuno dari Universitas Tokyo, Jepang.
Tumbuhan ini namanya Alsomitra macrocarpa. Tumbuhan ini adalah tumbuhan yang merambat di pohon tropis.
Baca Juga : Tumbuhan Parasit Padma Raksasa, Bunganya Merekah dengan Indah
Tumbuhan ini punya biji "bersayap" dengan ukuran sekitar 13 sentimeter.
Wah, bijinya saja besar sekali, ya? Rupanya biji ini asalnya dari buah yang seukuran seperti bola sepak.
Biji yang punya sayap ini bisa melayang terbang, teman-teman. Jadi ia bisa tersebar di tempat yang tidak terduga.
Baca Juga : Makan Jambu Biji Membuat Usus Buntu, Mitos atau Fakta? Cari Tahu, Yuk!
Baca Juga : Pesawat Antariksa NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Apa Misinya, ya?
Bentuk sayap yang ada pada biji tanaman Alsomitra membuatnya jadi mudah terbang, teman-teman.
Sayap dari biji tanaman Alsomitra macrocarpa ini lebih dikenal dengan nama samara.
Nah, karena bentuk biji samara yang mudah terbawa angin, insinyur pesawat terbang mendapatkan ide untuk menstabilkan pesawat terbang.
Akira Azuma dan Yoshinori Okuno menemukan kalau bentuk dari biji samara ini contoh yang baik untuk penurunan ketinggian pesawat terbang.
Baca Juga : Pesawat Ruang Angkasa Ini Terinspirasi dari Benda Sehari-hari, lo!
Kenapa, ya? Ternyata karena kecepatan penurunan biji yang bersayap ini adalah 0,4 meter per detik.
Kalau biji-biji lainnya, butuh waktu sekitar 1 meter per detik untuk sampai ke tanah.
Baca Juga : Kacang Tanah Bukan Kacang-kacangan, Lalu Termasuk Kelompok Apa?
Meski bentuk buahnya bulat, peneliti menyebutnya mentimun Jawa atau Jaavan cucumber, lo.
Padahal Alsomitra macrocarpa ini bukanlah keluarga mentimun, melainkan keluarga labu. Hihi..
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR