Arus laut membawa balok es itu. Di tengah jalan, cuaca semakin hangat. Lama kelamaan, sinar matahari semakin panas. Balok es yang dikendarai Pongo mulai mencair. Namun, penguin kecil itu tidak memerhatikannya. Ketika tersadar, ternyata balok es itu tinggal sebesar kedua telapak kakinya.
“Aku harus melompat ke air!” seru Pongo terkejut. Ia pun melompat ke air laut, lalu mulai berenang.
Pongo terus berenang dan berenang sampai ia merasa lelah. Ia lalu melihat ke sekeliling mencari sesuatu yang bisa membawanya ke daratan.
Pongo lalu melihat sebatang dahan pohon yang terbawa air. Ia langsung meraih dahan itu dan menjadikannya rakit darurat.
Baca Juga : Di Antartika Tidak Ada Semut, Ini Fakta Seru Lain Seputar Salju
Pongo mendayung sekuat tenaga dan akhirnya sampai ke sebuah pulau. Di tempat itu, ada pohon-pohon, bunga-bunga, burung dan kelinci. Semuanya indah dan berbeda dengan pulau tempat tinggalnya. Pongo pun mencoba berkeliling untuk melihat hal-hal baru.
“Burung yang aneh!” bisik kelinci-kelinci penghuni pulau itu saat melihat Pongo.
Seekor burung woodpecker yang berani lalu menyapa ramah Pongo, “Apa yang kau lakukan di sini, Teman?”
“Aku sedang bertualang keliling dunia,” jawab Pongo. “Tapi saat ini aku tidak tahu berada di mana…”
“Kau ada di Pulau Ceria,” kata burung cendrawasih ramah, muncul dari balik dahan pohon.
“Betul-betul pulau yang indah,” puji Pongo. Namun, ia merasa sangat kepanasan. “Maaf…, apa kalian punya balok-balok es?” tanya Pongo.
Kelinci-kelinci itu membelalak bingung. Telinga mereka berdiri tinggi. “Maaf, kami tidak tahu, benda apa itu? Balok es?”
“Tidak apa-apa,” kata Pongo. “Apa kalian bisa tolong mengipasi aku? Ooh, aku sangat kepanasan…” keluh Pongo sambil mengusap dahinya.
Baca Juga : Beginilah Bentuk Salju Saat Dilihat Menggunakan Alat Pembesar
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR