Potongan hitam yang dikenal sebagai grafit ini ternyata dapat digunakan untuk menulis dan menggambar. Potongan hitam itu kemudian dilekatkan pada sebatang kayu yang seukuran alat tulis.
Baru pada tahun 1795 ada seorang ahli kimia Perancis, Nicholas Conte yang membuat pensil, teman-teman.
Grafit dicampurkan dengan tanah liat, lalu dibakar dan diselipkan ke potongan kayu yang bercelah.
Kemudian pada abad ke-19, muncul inovasi baru yaitu pensil mekanik dan dianggap orang lebih praktis.
Berbeda dengan pensil kayu, pensil mekanik ini tetap tajam tanpa harus diraut, dan banyak orang yang beralih ke pensil mekanik.
Baca Juga : Babad Diponegoro Menjadi Warisan Ingatan Dunia UNESCO
Awalnya, pena berbentuk seperti pena bulu yang ujungnya diganti dengan logam tajam.
Ujung pena ini masih harus dicelupkan ke dalam tinta sebelum digunakan untuk menulis. Pada tahun 1702, ditemukan pena yang bisa menyimpan tinta dan dapat diisi ulang.
Pada tahun 1884, Lewis Waterman menciptakan pena dengan saluran yang memungkinkan udara dan tinta keluar secara bersamaan.
Beberapa tahun kemudian, ditemukan konsep ballpoint atau kita kenal dengan sebutan pulpen yang hanya mengeluarkan tinta jika ditekan saat digunakan untuk menulis.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Historia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR