Bobo.id - Meminum teh bisa dilakukan kapan saja, seperti di pagi hari, sore hari, atau setelah makan.
Saat mimun teh, biasanya ktia juga suka mencampurnya dengan gula agar terasa lebih manis, teman-teman.
Gula yang dicampur ke dalam teh akan diaduk hingga larut. Bisa memakai berbagai jenis gula, seperti gula pasir ataupun gula batu.
Nah, kalau biasanya kita meminum teh dengan mencampur dan mengaduk gula ke dalam teh, ternyata kebiasaan minum teh yang ada di Iran berbeda, lo.
Baca Juga : Cheese Fondue khas Swiss, Awalnya Makanan Musim Dingin Petani, lo!
Di Iran, penduduknya biasa meminum teh dengan cara mencelupkan gula stik yang berbentuk seperti lolipop ke dalam teh setiap kali akan meminumnya.
Gula stik ini biasa disebut "nabat" atau "nabaat" dan memiliki berbagai rasa, lo, teman-teman.
Yap, nabat ini tidak hanya memiliki rasa manis dan berwarna putih seperti gula saja, tapi juga ada berbagai rasa dan warna lainnya, seperti rasa mint atau rasa herbal.
Nabat juga bisa dibuat menjadi berbagai warna dengan menggunakan pewarna makanan, tapi yang paling banyak di Iran adalah nabat berwarna kuning yang dicampur dengan safron.
Pembuatan nabat memakan waktu cukup lama, nih, teman-teman, yaitu sekitar 5 sampai 15 hari hingga gula mengeras di stik.
Cara membuatnya adalah dengan melarutkan gula pada air dan mendidihkannya sampai agak mengental.
Setelah itu, stik yang menjadi gagang nabat dicelupkan ke air gula yang kental, lalu digulingkan ke gula pasir agar gula pasir menempel di air gula kental yang ada di gagang stik.
Nah, kemudian stik tersebut dicelupkan lagi ke air gula yang kental kemudian dibiarkan selama 5 sampai 15 hari, sampai nabat terbentuk dan mengeras di stik.
Baca Juga : Terowongan Sasaksaat Menghubungkan Jakarta-Bandung Sejak 1903
Selain cara pembuatannya yang unik, cara menikmati nabat juga unik, nih, teman-teman.
Nabat tidak diaduk dan dilarutkan di dalam teh, tapi kita mencelupkan nabat ke dalam teh setiap kali akan meneguk teh.
Agar terasa lebih manis, biasanya masyarakat Iran akan mencelupkan nabat ke dalam teh, kemudian menjilatnya seperti lolipop, baru kemudian meneguk teh.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR