Bobo.id - Beberapa waktu lalu, Global Demand of Instant Noodles mengumumkan 10 negara yang paling banyak makan mi instan.
Hasilnya, Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara yang banyak mengonsumsi mi, nih, teman-teman.
Di antara teman-teman pasti ada yang suka makan mi instan, kan?
Mi instan banyak disukai karena mempunyai rasa yang beragam, gurih, dan mudah dibuat.
Baca Juga : Ternyata Anak-Anak juga Bisa Memiliki Uban, Ini 4 Penyebabnya
Tapi kita juga tahu, nih, kalau terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsi mi instan punya efek yang tidak baik untuk tubuh.
Hal ini karena mi instan memiliki nutrisi yang rendah bagi tubuh, tapi tinggi kandungan garam dan karbohidrat.
Mi instan juga sebagian besar porsinya mengandung lebih dari 1.100 miligram sodium yang jumlahnya mendekati setengah jumlah maksimal yang harus kita santap setiap hari.
Nah, saat kita mengonsumsi terlalu banyak sodium dalam satu kali makan, tubuh kita akan menyimpan lebih banyak air.
Kondisi ini bisa membuat penambahan berat air sementara di tubuh kita dan membuat kita menjadi kembung dan lesu, lo.
Selain itu, mi instan juga mengandung kalori kosong yang berarti mengandung banyak karbohidrat olahan tapi hampir tidak mengandung protein dan serat.
Padahal makan terlalu banyak karbohidrat olahan bisa menyebabkan gula darah kita meningkat dan membuat kita lapar dan nafsu makan meningkat.
Inilah sebabnya berat badan kita bisa bertambah, teman-teman.
Baca Juga : Mengenal 8 Macam Kecerdasan, Mana yang Kamu Miliki?
Mi instan ternyata juga membutuhkan waktu lama untuk bisa dicerna oleh tubuh, lo.
Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital membuktikan hal ini dengan merekam saluran pencernaan menggunakan kamera berukuran kecil.
Dr. Kuo merekam saluran penceranaan beberapa sukarelawan yang memakan mi instan dan mi segar.
Hasilnya, sukarelawan yang memakan mi segar, dalam dua jam mi segar tersebut sudah tercercena seutuhnya.
Sedangkan mi instan yang dikonsumsi oleh para sukarelawan ini masih berada seutuhnya di saluran pencernaan setelah 2 jam.
Walaupun belum ditemukan apa efek negatif dari lamanya mi instan dicerna tubuh, tapi terlalu banyak mengonsumsi mi instan tentu tidak baik untuk tubuh kita, nih, teman-teman.
Tapi kalau teman-teman ingin sesekali mengonsumsi mi instan, boleh saja, kok, asal tidak berlebihan dan diberi tambahan sayur agar lebih bernutrisi, ya.
Baca Juga : Gigi Berlubang Dipengaruhi Juga Oleh Pola Makan Modern, Kok Bisa?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR