Bobo.id - Saat keracunan, tubuh akan mengalami beberapa gejala, seperti sakit perut, mual, dan muntah-muntah.
Keracunan bisa muncul saat kita mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah basi atau kedaluarsa, teman-teman.
Keracunan bisa menyebabkan kita sakit perut hingga muntah karena ada bakteri yang menimbulkan infeksi serius pada tubuh.
Bakteri yang bernama Bacillus cereus ini dapat mengeluarkan racun yang mengikat langsung ke sel tubuh kita.
Baca Juga : Warna Salju Sebenarnya Bukan Putih, Cari Tahu Fakta Salju, yuk!
Nah, lubang di sel tubuh kita menjadi tertekan agar bisa membunuh racun yang dikeluarkan bakteri dan akan memicu respon imun.
Bakteri Bacillus cereus ini memproduksi lebih dari 12 racun yang berbeda dalam tubuh kita, lo, salah satunya dapat membuat kita muntah dan juga diare.
Racun penyebab muntah yang disebut cereulidde ini berkaitan dengan reseptor serotonin di lambung dan usus kecil yang merangsang saraf vagus.
Baca Juga : Bagaimana Ciri-Ciri Tahi Lalat yang Berbahaya?
Saraf vagus adalah saraf yang mengendalikan gerakan otot di usus kita, nih, teman-teman.
Sinyal yang berasal dari usus ini lalu naik ke pusat otak kita pada bagian yang mengatur rasa ingin muntah.
Baca Juga : Kebanyakan Minum Air Bisa Menyebabkan Keracunan, Ini Tandanya!
Hal yang sama juga terjadi saat kita mengalami diare, yaitu racun menyebabkan adanya stimulasi atau rangsangan langsung di usus kecil.
Stimulasi ini lalu memicu respon reaktif yang disebut refleks gastrokolik, yaitu peningkatan aktivitas usus besar yang dipicu oleh proses makan.
Racun yang dikeluarkan oleh bakteri tadi bisa merangsang reseptor di lapisan usus kita dan menimbulkan lebih banyak gerakan otot di usus besar dan kecil, lo.
O iya, bakteri Bacillus cereus ini bisa ditemukan di beberapa makanan, seperti sayuran, nasi, daging, dan ikan yang disimpan dalam suhu yang tidak tepat dan dalam waktu lama.
Baca Juga : 5 Bahan Alami Meredakan Batuk yang Bisa Kita Temui di Rumah
Bakteri akan dengan mudah dan cepat berkembang biak pada suhu 32 hingga 43 derajat celcius.
Itulah sebabnya makanan yang dimasukkan ke dalam kulkas tidak mudah basi, teman-teman, karena bakteri membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang biak.
Keracunan makanan yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, lo, walaupun memakan makanan yang sama.
Hal ini disebabkan perbedaan dosis atau porsi yang dimakan setiap orang, semakin besar porsi yang dikonsumsi, maka kemungkinan untuk keracunan semakin besar.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR